Jalaluddin Rumi Dijuluki Qur’annya Orang Persia

Loading

Tarian ini sangat unik dengan gerakan berputar-putar.

Jalaluddin Rumi lahir di Balakh, Afghanistan pada tahun 1207 M.

Jalaluddin Rumi dibesarkan di dalam sebuah keluarga Islam yang taat.

Jalaluddin Rumi belajar sastra arab, sejarah, mantiq, astronomi, matematika, filsafat, dan tasawuf.

Saat berusia 5 tahun, seorang tokoh sufi besar sudah meramalkan Jalaluddin Rumi akan menjadi tokoh spiritual besar.

Qurannya Orang Persia

Jalaluddin Rumi dikenal sebagai seorang sufi, da’i, dan ahli hukum Islam (fuqaha).

Jalaluddin Rumi dianggap sebagai penyair sufi terbesar (fuqaha).

Sehingga Jalaluddin Rumi sampai dijuluki “Qurannya orang Persia.”

Karya-karya Jalaluddin Rumi bersifat universal, sehingga bisa diterima semua kalangan, baik kalangan Muslim ataupun bukan Muslim.

Karya Besar Jalaluddin Rumi

Baca juga:  Pahlawan Nasional: Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi

Sebagian besar karya Jalaluddin Rumi berisi ungkapan rasa cinta yang amat besar pada Allah Swt.

Di antara karya Jalaluddin Rumi yang terkenal adalah “Diwani Syamsi Tabrizi” yang berisi 45 ribu syair yang berbahasa Persia (Iran).

Sedangkan karya Jalaluddin Rumi lainnya, Matsnawi, berisi 24.660 bait dalam bahasa Persia dan Arab.

Asal Mula Penciptaan Tarian Jalaluddin Rumi

Tarian Cinta Tuhan adalah karya Jalaluddin Rumi yang paling dikenal, terutama di kalangan kaum sufi.

Tarian ini sangat unik dengan gerakan berputar-putar.

Suatu hari, Jalaluddin Rumi berjalan-jalan di sebuah pasar.

Ketika melintas di depan toko perhiasan emas, tiba-tiba tanpa sadar tubuh Jalaluddin Rumi berputar-putar, sambil bersenandung memuji nama Allah Swt.

Melihat kejadian seperti itu, pemilik toko emas itu pun tiba-tiba mengikuti gerakan tarian Jalaluddin Rumi.

Baca juga:  Hadis Bergambar untuk Anak: Kebanyakan Dosa Lisan

Sambil menari, pemilik toko emas itu juga sama-sama menyenandungkan pujian pada Allah Swt.

Sejak itulah, Jalaluddin Rumi mengembangkan tarekat zikir.

Tarekat zikir mengajarkan menari berputar-putar diiringi gendang dan suling untuk mencapai tahap mabuk ke-Tuhan-an.

Rujukan Seniman, Penulis, dan Desainer Barat

Setelah melewati sekian ratus tahun, karya-karya Jalaluddin Rumi masih terus dikenal dan dibaca orang sampai sekarang.

Bahkan, orang-orang di luar Muslim pun menjadikan karya-karya Jalaluddin Rumi sebagai bahan rujukan.

Seperti para seniman, penulis, dan desainer Barat yang kita kenal, di antaranya: Friedrich Hegel, Deepak Chopra, dan Dona Karan.

Jalaluddin Rumi dianggap tokoh lintas agama dan golongan.

Pada saat meninggal, tahun 5 Jumadil Akhir 672 Hijriah, Jalaluddin Rumi pun diantarkan para umat dari berbagai agama.

Baca juga:  Teungku Cik Di Tiro Pengobar Perang Sabil Melawan Belanda

Sampai sekarang pun, makam Jalaluddin Rumi terus dibanjiri para peziarah dari berbagai negara.

(www.ebookanak.com)

Kontributor:

  • Penulis: Nurul Ihsan
  • Penyunting: Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Uci Ahmad Sanusi
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Qultum Media (Jakarta, Indonesia)
  • Copyright: Nurul Ihsan/www.cbmagency.com

Cloud Hosting Partner:

Jasa Penerbitan Buku
Naskah/Ilustrasi/Komik/Layout Desain/Cetak
WA: 0815 6148 165
Telp: (022) 87824898
e-mail: cbmagency25@gmail.com
Jl. Raden Mochtar III, No. 126, Sindanglaya,
Bandung, Jawa Barat 40195

jasa ilustrasi, komik, layout/setting, dan desain grafis.

Kak Nurul Ihsan adalah Inisiator Gerakan Indonesia Cerdas Literasi, Ketua Yayasan Sebaca Indonesia, Founder www.ebookanak.com, owner jasa penerbitan buku CBM Studio, serta Kreator 500 buku anak yang sudah aktif berkarya sejak 1991 hingga sekarang. Profil dan karya buku Kak Nurul Ihsan dan tim CBM Studio dapat dilihat di sini.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!