Ibnu Nafis Penemu Sirkulasi Darah

Loading

Ibnu An-Nafis seorang ilmuwan yang taat beribadah, wara’, dan gemar menimba ilmu.

Ibnu Nafis atau al-Din Abu al-Hasan Ali Ibn Abi al-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi dijuluki The Second Avicenna (Ibnu Sina Kedua).

Ibnu Nafis lahir pada tahun 1213 di Damaskus (kini wilayah Suriah).

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Ibnu Nafis menempuh pendidikan kedokteran di Medical College Hospital.

Guru Ibnu Nafis saat itu adalah Muhalthab al-Din Abd al-Rahim.

Selain itu, Ibnu Nafis juga mempelajari hukum Islam.

Di kemudian hari, selain sebagai dokter, Ibnu Nafis juga dikenal sebagai pakar hukum Islam bermazhab Syafii.

Ilmuwan yang Taat Beribadah

Ibnu An-Nafis seorang ilmuwan yang taat beribadah, wara, dan gemar menimba ilmu.

Baca juga:  Siapakah Nabi yang Mengerti Bahasa Binatang?

Karena kesibukannya itu, Ibnu Nafis tidak sempat untuk menikah.

Pada saat itu, Ibnu Nafis berani berbeda pendapat dengan ilmuwan di bidang kedokteran lainnya bernama Ibnu Sina dan Galenus.

Padahal pada saat itu, berbeda pendapat dengan keduanya bisa disebut suatu kesalahan besar.

Menolak Diobati dengan yang Haram

Karena kepatuhan pada Allah Swt, Ibnu Nafis menolak untuk diobati dengan meminum arak.

Padahal saat itu, Ibnu Nafis sedang berbaring di ranjang kematian.

Ibnu Nafis tidak mau menemui Tuhannya dalam keadaan mulutnya berbauk arak yang telah jelas keharamannya.

Tokoh Pertama Penemu Teori Ilmu Sirkulasi Darah

Ibnu Nafis adalah dokter pertama yang mampu menerangkan secara tepat tentang paru-paru.

Ibnu Nafis juga dapat memberikan gambaran mengenai saluran pernapasan, juga interaksi antara saluran udara dengan darah dalam tubuh manusia.

Baca juga:  Laki-Laki Tidak Boleh Memakai Pakaian Perempuan

Di samping itu, Ibnu Nafis juga menemukan teori peredaran darah di paru-paru.

Penemuan tersebut telah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ilmu kedokteran Eropa pada abad XVI.

Berkat penemuannya tersebut, para ilmuwan menyebut Ibnu Nafis sebagai tokoh pertama dalam ilmu sirkulasi darah.

Karya Terbaik Ibnu Nafis

Salah satu karya terbaik Ibnu Nafis adalah Commentary on the Anatomy of Canon of Avicenna.

Buku ini merupakan rangkuman hasil pemikiran Ibnu Nafis mengenai anatomi, patologi, dan fisiologi.

Salah satu ilmuwan Barat yang mempelajari pengobatan Arab di Jerman menyatakan, bahwa catatan Ibnu Nafis tersebut merupakan salah satu karya ilmiah terbaik.

Meskipun sebelumnya telah ada teori yang hampir sama, yang dilontarkan oleh ilmuwan barat pada abad II.

Baca juga:  Hj. Rangkayo Rasuna Said sangat Keras Mengkritisi Pemerintah Belanda

Ibnu Nafis wafat pada tahun 1288.

(www.ebookanak.com)

Kontributor:

  • Penulis: Nurul Ihsan
  • Penyunting: Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Uci Ahmad Sanusi
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Qultum Media (Jakarta, Indonesia)
  • Copyright: Nurul Ihsan/www.cbmagency.com

Cloud Hosting Partner:

Jasa Penerbitan Buku
Naskah/Ilustrasi/Komik/Layout Desain/Cetak
WA: 0815 6148 165
Telp: (022) 87824898
e-mail: cbmagency25@gmail.com
Jl. Raden Mochtar III, No. 126, Sindanglaya,
Bandung, Jawa Barat 40195

jasa ilustrasi, komik, layout/setting, dan desain grafis.

Kak Nurul Ihsan adalah Inisiator Gerakan Indonesia Cerdas Literasi, Ketua Yayasan Sebaca Indonesia, Founder www.ebookanak.com, owner jasa penerbitan buku CBM Studio, serta Kreator 500 buku anak yang sudah aktif berkarya sejak 1991 hingga sekarang. Profil dan karya buku Kak Nurul Ihsan dan tim CBM Studio dapat dilihat di sini.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!