Thomas Alva Edison Penemu Terbesar di Dunia yang Gagal Belajar di Sekolah
- Updated: Juni 25, 2024
Thomas Alva Edison bisa disebut sebagai salah satu penemu terbesar di dunia.
Dia lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 11 Februari 1847.
Penemu bola lampu listrik ini telah bekerja sejak muda dan tidak berhenti bekerja hingga akhir hayatnya.
Sepanjang hidupnya, Edison telah mematenkan 1.093 penemuan.
Beberapa di antaranya merupakan penemuan penting yang telah mempengaruhi kehidupan manusia dan membuatnya menjadi lebih baik.
Penemu besar ini wafat pada tanggal 18 Oktober 1931 di New Jersey, Amerika Serikat.
Calon Penemu yang Gagal di Sekolah
Thomas Alva Edison bukanlah anak yang cerdas di sekolah.
Bahkan, nilai-nilainya selalu buruk.
Melihat hal itu, ibunya mengeluarkan Edison dari sekolah dan mengajarinya sendiri di rumah.
Siapa sangka, sekolah rumah justru cocok dengan Edison.
Di rumah, dia dapat membaca buku-buku ilmiah dengan leluasa.
Bacaan itu mendorongnya untuk membuat berbagai percobaan ilmiah sendiri.
Edison juga telah mulai bekerja sejak kecil.
Ketika berumur dua belas tahun, dia bekerja sebagai penjual koran dan makanan di kereta api.
Edison juga pernah menjadi operator telegraf dan berhasil membuat mesin telegraf yang lebih baik.
Si Penyihir Menlo Park
Pada tahun 1874, Edison membuka sebuah bengkel ilmiah di Menlo Park, New Jersey.
Dari bengkel ilmiahnya Edison melahirkan banyak penemuan.
Di antaranya gramofon untuk mendengarkan musik, proyektor untuk film, dan tentu saja lampu listrik.
Pada tahun 1882, Edison memasang lampu-lampu listrik sejauh 1 km di kota New York.
Pada tahun 1890, Edison mendirikan perusahaan General Electric yang bertahan hingga saat ini.
Edison dijuluki Penyihir Menlo Park karena banyaknya penemuan yang dibuatnya dari tempat itu.
Penemu yang Pantang Menyerah
Edison dikenal sebagai orang yang suka bekerja keras dan pantang menyerah.
Dia tidak hanya suka membaca, tapi mempraktikkan semua yang dibacanya lewat percobaan di laboratorium.
Di dalamnya, Edison melakukan berbagai percobaan hingga berhasil menemukan sesuatu.
Dia hanya tidur empat jam dalam sehari.
Setiap saat, Edison berusaha memperbaiki dan menyempurnakan penemuan-penemuannya.
Sang penemu besar ini mengajarkan kita untuk bekerja keras mengejar cita-cita.
(Mitha Yanuarti)