Shah Jahan Membangun Taj Mahal Untuk Makam Istri yang Sangat Dicintainya
- Updated: Juni 23, 2024
Shahabuddin Muhammad Shah Jahan I lahir di kota Lahore (sekarang di wilayah Pakistan) pada tanggal 5 Januari 1592.
Dia adalah raja kelima dari Dinasti Mogul di India.
Shah Jahan memimpin dari tahun 1627 hingga 1658.
Sang raja dikenal sebagai orang yang membangun Taj Mahal, salah satu keajaiban dunia.
Bangunan indah di kota Agra, India ini adalah mausoleoum atau kuburan yang dipersembahkannya bagi sang permaisuri, Arjuman Banu Begum atau Mumtaz Mahal.
Shah Jahan wafat pada tanggal 2 Januari 1666 di kota Agra, India.
Pangeran Kegembiraan
Shah Jahan lahir sebagai anak ketiga dari Raja Jahangir.
Nama aslinya adalah Pangeran Shihabuddin Muhammad Khurram.
Khurram dalam bahasa Persia berarti kegembiraan.
Nama itu merupakan pemberian kakeknya, Raja Akbar yang Agung.
Shah Jahan adalah anak kesayangan ayah dan kakeknya.
Sang pangeran mendapatkan pendidikan kebudayaan, dan hebat dalam ilmu bela diri dan kemiliteran pada masa mudanya.
Shah Jahan Sang Raja Dunia
Shah Jahan adalah pemimpin Mogul yang kelima setelah Babur, Humayun, Akbar, dan ayahnya sendiri, Jahangir.
Shah Jahan dalam bahasa Persia berarti Raja Dunia, dan dia membuktikan hal itu.
Masa pemerintahannya disebut sebagai zaman Keemasan Dinasti Mogul.
Shah Jahan berhasil memperluas kerajaannya hingga 3.000.000 km.
Dia merupakan orang paling berkuasa di dunia pada masanya.
Ibukota kerajaannya, Shahjahanabad merupakan kota paling makmur dan dihiasi oleh berbagai bangunan terindah di dunia.
Taj Mahal, Tanda Cinta Shah Jahan
Saat berusia lima belas tahun, Shah Jahan menikahi Arjumand Banu Begum yang saat itu baru berusia empat belas tahun.
Kecantikan dan kepribadian Arjumand membuat Shah Jahan terpesona.
Dia pun menjuluki istrinya Mumtaz Mahal (perhiasan istana).
Shah Jahan amat mencintai istrinya itu.
Sayangnya, Mumtaz Mahal wafat di Burhanpur saat melahirkan anak mereka yang ke-14.
Shah Jahan merasa amat sedih.
Untuk mengenang sang istri, dia membangun mausoleoum indah di kota Agra.
Taj Mahal, bangunan itu, menjadi tanda cinta yang dibangun dengan sepenuh hati.
Taj Mahal dibangun dengan bahan-bahan terbaik di dunia.
Tanda cinta itu masih bisa kita nikmati hingga sekarang.
(Mitha Yanuarti)