Louis Pasteur Penemu Proses Pasteurisasi dari Keluarga Penyamak Kulit yang Miskin
- Updated: Juni 17, 2024
Louis Pasteur adalah ilmuwan kelahiran Dole, Jura, Perancis pada 27 Desember 1822.
Pasteur dikenal sebagai penemu proses pasteurisasi.
Proses untuk mencegah pembusukan makanan dengan melakukan pemanasan.
Selain itu, Pasteur juga membuat obat untuk mencegah penyakit antraks dan suntikan untuk melawan penyakit rabies.
Sejak tahun 1888, karya-karya Pasteur dikembangkan lebih lanjut di Institut Pasteur.
Lembaga ini kini telah memiliki cabang di enam puluh negara.
Louis Pasteur wafat pada 28 September 1895 di Marnes-la-Coquette, Perancis.
Pendidikan Louis Pasteur
Louis Pasteur lahir di Dole, wilayah Jura, di Perancis.
Pasteur berasal dari keluarga penyamak kulit yang miskin.
Meski demikian, Pasteur mendapatkan pendidikan yang baik.
Dia tumbuh besar di kota Arbois dan menamatkan studi matematika dan sastra sebelum memasuki cole Normale Suprieure, sebuah perguruan tinggi terkemuka di Perancis.
Pasteur juga menjadi professor fisika di Dijon Lyce.
Selain itu, Pasteur bekerja sebagai profesor kimia di University of Strasbourg.
Di sanalah dia bertemu dengan calon istrinya, Marie Laurent.
Pasteur dan Bakteri Penyakit
Pasteur mengembangkan penelitiannya tentang bakteri-bakteri penyakit.
Meskipun bukan satu-satunya ilmuwan yang meneliti bidang ini, Pasteur adalah yang paling menonjol.
Menurut Pasteur, penyakit di tubuh manusia diakibatkan oleh bakteri.
Untuk menghindari penyakit, kita perlu mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh.
Itulah sebabnya Pasteur menekankan pentingnya metode antiseptik bagi para dokter, terutama ketika melakukan pembedahan.
Proses Pasteurisasi
Bakteri penyakit juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman.
Untuk mencegahnya, Pasteur mengembangkan sebuah teknik pemanasan untuk memusnahkan mikro-organisme dalam minuman.
Untuk menghormatinya, teknik ini disebut proses Pasteurisasi.
Teknik ini tetap dipakai hingga kini untuk memusnahkan mikro-organisme dalam susu.
Pasteur juga mengembangkan teknik vaksinasi pada hewan ternak.
Dengan vaksinasi, hewan-hewan itu memiliki kekebalan terhadap penyakit.
Keberhasilan Pasteur ini memberi pengaruh terhadap ide vaksinasi pada manusia.
Yaitu, menyuntikkan kuman penyakit yang telah dilemahkan agar tubuh memproduksi kekebalan alami untuk melawannya.
(Mitha Yanuarti)