Kenapa Khalifah Umar bin Abdul Aziz Dijuluki Umar II?
- Updated: Juli 2, 2024
Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah Bani Umayyah yang bergelar Umar II.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan lahir di desa Hulwan, Mesir pada tahun 682.
Ibunya adalah cucu Umar bin Khattab.
Maka, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan adalah cicit dari salah satu Khulafaur Rasyidin itu.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan adalah teladan kepemimpinan yang baik.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan juga khalifah yang bijaksana.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan wafat pada tahun 720.
Putra Gubernur yang Salih
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan adalah putra seorang gubernur.
Ibunya merupakan keturunan dari Umar bin Khattab yang juga seorang khalifah.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan kecil hidup di lingkungan istana.
Keluarganya hidup dengan kekayaan berlimpah dari tunjangan raja dan hasil kebunnya yang luas.
Namun, orangtuanya mendidik Umar bin Abdul Aziz bin Marwan agar tidak menjadi anak yang suka berfoya-foya.
Sejak kecil, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan telah hafal Al Quran.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan pun tumbuh menjadi pemuda yang salih.
Menjadi Gubernur Madinah
Setelah ayah Umar bin Abdul Aziz bin Marwan meninggal, dia dipanggil ke Damaskus oleh khalifah Abdul Malik.
Di sana, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan dinikahkan dengan anaknya, Fatimah.
Pada tahun 706, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan diangkat menjadi gubernur Madinah oleh khalifah Al Walid I.
Tidak seperti penguasa lainnya, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan menjalankan pemerintahannya bersama sebuah dewan yang dibentuknya.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan pun menyelesaikan keluhan-keluhan rakyat di Madinah secara langsung.
Rakyatnya tidak perlu mengadu kepada pemerintah pusat di Damaskus.
Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz bin Marwan dihormati dan disukai oleh rakyatnya.
Sayangnya, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan diberhentikan dari jabatannya karena hasutan gubernur Al Hajjaj yang tidak menyukainya.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan diangkat kembali oleh Khalifah Sulaiman, pengganti Al Walid I.
Umar Menjadi Khalifah
Ketika Sulaiman wafat, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan ditunjuk untuk menggantikannya.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan diangkat menjadi khalifah pada tahun 716.
Segera setelah diangkat, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan melakukan banyak perubahan.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bekerja keras untuk mengembalikan kondisi negerinya menjadi lebih baik.
Untuk itu, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan rela mendahulukan kepentingan negerinya dibandingkan kepentingannya sendiri.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan rela mengurangi gajinya sendiri dan menaikkan gaji para pegawainya.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan juga mengembalikan hartanya untuk digunakan oleh kaum Muslimin.
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bekerja keras agar rakyatnya hidup makmur dan sejahtera.
Sikapnya merupakan teladan bagi para pemimpin pada masa kini.
(Mitha Yanuarti)