Kenapa Khalid bin Walid Dijuluki “Pedang Allah”?
- Updated: Juni 19, 2024
Khalid ibn al-Walid adalah panglima perang besar yang dimiliki kaum Muslim.
Khalid ibn al-Walid tidak hanya pemberani, dia juga pemikir strategi yang cerdas.
Keberadaan Khalid ibn al-Walid di medan perang sangat disegani dan bahkan ditakuti lawan-lawannya.
Panglima yang dijuluki ‘Pedang Allah’ ini lahir pada tahun 584 di Mekkah.
Pada mulanya, Khalid ibn al-Walid adalah panglima perang Quraisy yang memerangi Islam.
Namun, setelah Perang Uhud yang dimenangkannya, Khalid ibn al-Walid justru mendapatkan hidayah dan memeluk agama Islam.
Panglima perang yang tangguh ini wafat pada tahun 642.
Latar Belakang Keluarga Khalid bin Walid
Khalid bin Walid berasal dari suku Bani Makhzum, sebuah cabang dari kaum Quraisy.
Ayah Khalid ibn al-Walid bernama Walid bin Mughirah dan ibunya bernama Lababah.
Khalid ibn al-Walid masih bersaudara dengan Rasulullah Muhammad saw.
Ayah Khalid ibn al-Walid merupakan salah satu tokoh penting kaum Quraisy.
Calon Panglima Perang Kecil
Sejak kecil, kegemaran Khalid ibn al-Walid adalah seni bela diri dan peperangan.
Khalid ibn al-Walid bersungguh-sungguh mengembangkan bakatnya.
Khalid ibn al-Walid belajar berkuda, bermain pedang, dan memanah.
Bakat dan latihan yang keras membuat Khalid ibn al-Walid menjadi pemuda yang tangguh.
Keahlian berperang dan keberanian Khalid ibn al-Walid diakui banyak orang.
Khalid ibn al-Walid ingin menjadi panglima perang agar menjadi orang-orang terhormat seperti ayah dan paman-pamannya.
Panglima Perang yang Gagah Berani
Cita-cita Khalid ibn al-Walid tercapai.
Keberanian dan keahliannya membuat Khalid ibn al-Walid diangkat sebagai pemimpin kaum Quraisy di medan perang.
Khalid ibn al-Walid pun bertekad menjadi pahlawan bagi kaum Quraisy.
Kaumnya saat itu memerangi Islam.
Namun, Rasulullah pun mengakui kehebatan Khalid ibn al-Walid.
Rasul berharap agar panglima hebat ini dapat menjadi bagian dari umat Muslim.
Harapan Rasul itu tercapai.
Khalid ibn al-Walid dan pasukan Quraisy memenangi Perang Uhud.
Namun, Khalid ibn al-Walid justru tertarik melihat sikap Rasulullah yang tidak putus asa meskipun telah kalah.
Khalid ibn al-Walid pun menyelidiki Rasulullah dan kaum Muslim.
Apa yang dilihatnya justru membuatnya ingin menjadi bagian kaum Muslim.
Maka, Khalid ibn al-Walid pun menjadi bagian umat Muslim.
Keberadaannya membuat pasukan Muslim semakin hebat.
Khalid ibn al-Walid pun dijuluki ‘Pedang Allah’ yang membela Islam dengan sepenuh hati.
(Mitha Yanuarti)