Untuk Apa Buaya Suka Menelan Batu?

Loading

Untuk menghilangkan kelebihan garam di tubuhnya, buaya muara sering terlihat mengeluarkan air mata seperti menangis.
  • DOWNLOAD FULL EBOOK
  • Karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)
  • Dengan Donasi
  • WA: 08156148165

Download Ebook 4100 Fakta paling Top tentang Hewan
Download Full Ebook “4100 Fakta paling Top tentang Hewan” karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi. WA 08156148165

  • Buaya muara asin, seperti buaya estuarina adalah buaya dan reptil terbesar di dunia, dengan berat mencapai 450 kg dan panjang 8,5 meter.
  • Buaya muara bisa hidup sampai 100 tahun.
  • Buaya muara pintar berenang paling jauh sampai 1.300 km.
  • Untuk menghilangkan kelebihan garam di tubuhnya, buaya muara sering terlihat mengeluarkan air mata seperti menangis.
  • Pukulan ekor buaya bisa mematahkan tulang mangsanya.
  • Buaya tinggal di sungai atau rawa yang berair tenang.
  • Buaya adalah salah satu hewan purba yang masih hidup, dan suka memakan utuh mangsanya.
  • Buaya menangkap mangsa dengan dipelintir dan ditenggelamkan ke dalam air.
  • Agar bisa menyelam lebih lama, buaya suka menelan batu. Sehingga tubuhnya menjadi lebih berat dan tidak mudah muncul ke permukaan air.
  • Buaya pernah hidup sezaman dengan dinosaurus, sekitar 200 juta tahun lalu.
  • Buaya sejenis reptil yang masih kerabat dekat dinosaurus.
  • Buaya memiliki kulit perut yang sangat halus, sehingga sering diburu untuk bahan dasar tas dan sepatu.
  • Saat mengintai mangsa di sungai, buaya hanya memperlihatkan mata dan lubang hidungnya saja di permukaan sungai.
  • Saat menetas, bayi buaya suka bersuara mencicit.
  • Setelah beberapa saat menetas, induk buaya akan membawa bayi buaya satu- persatu, dengan mulutnya menuju sungai.
  • Buaya senang berada di air karena untuk menjaga tubuhnya tetap dingin.
  • Buaya merupakan reptil terbesar di dunia.
Baca juga:  Ekidna Mamalia yang Pandai Bertelur

(www.ebookanak.com)

Kontributor:

  • Penulis: Kak Nurul Ihsan
  • Penyunting: Kak Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Aep Saepudin
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Transmedia Pustaka (Jakarta, Indonesia)

jasa ilustrasi, komik, layout/setting, dan desain grafis.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!