Lalat, Serangga Berusia Terpendek di Dunia

Loading

Lalat disebut serangga berumur terpendek di dunia karena hanya hidup beberapa jam saja.
  • Lalat disebut serangga berumur terpendek di dunia karena hanya hidup beberapa jam saja.
  • Lalat pengisap darah bisa mengepakkan sayapnya 1.000 kali per detik.
  • Suara dengungan lalat berasal dari kepakan sayapnya yang amat cepat saat terbang.
  • Lalat suka meniru bentuk serangga lain sehingga ada lalat lebah, lalat tawon, atau lalat semut.
  • Ada lalat yang bisa bertahan hidup di udara yang amat dingin -600 0C,yaitu lalat Alaska.
  • Lalat termasuk kelompok serangga, namun lalat hanya memiliki sepasang sayap, sementara serangga lain memiliki dua pasang sayap.
  • Lalat memiliki indera perasa di kakinya.
  • Dengan indera perasa itu, lalat bisa mengetahui makanan yang bisa dimakan atau tidak.
  • Beberapa jenis lalat memiliki indera pendengaran yang super canggih.
  • Ada lalat yang suka membawa penyakit tidur bernama lalat tsetse Afrika.
  • Lalat berasal dari larva yang hidup di kotoran hewan.
  • Kotoran hewan adalah sumber makanan bagi lalat.
  • Ada jenis lalat yang senang terbang di sekitar bunga sehingga disebut lalat bunga atau lalat apung.
  • Kelangsungan hidup lalat sangat bergantung pada penglihatannya yang amat peka pada sesuatu yang bergerak.
  • Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan dan memiliki penglihatan tiga dimensi yang sangat akurat.
  • Hati-hatilah dengan lalat jika hinggap di atas makanan atau minuman karena bisa menyebarkan 125 ribu kuman.
  • Sensor lalat 10 juta kali lebih sensitif dibandingkan lidah manusia sehingga lalat bisa menemukan gula dengan menggunakan sensornya itu.
  • Lalat dapat menularkan penyakit secara mekanis seperti kolera, tipus, dan penyakit lainnya.
Baca juga:  Rahasia Gurita Raksasa Pasifik Utara

Kontributor:

  • Kontak: Telp/WA/SMS: 0815 6148 165
  • Supported Content by: Studio Creative Business Media (CBM Agency)
  • Penulis: Nurul Ihsan
  • Penyunting: Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Aep Saepudin
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi, Nurul Ihsan
  • Penerbit: Transmedia Pustaka (Jakarta, Indonesia)

Gerakan Indonesia Membaca Network

www.ebookanak.com

www.katabaca.com

www.cbmagency.com

www.cbmagency.com/shop

 

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!