Kenapa Walet Disebut Burung Tak Berkaki?

Loading

Kenapa Walet Disebut Burung Tak Berkaki?

Download full ebook Kak Nurul Ihsan

039 download ebook pdf 4100 fakta paling top tentang hewan
Download full ebook pdf “4100 Fakta Paling Top Tentang Hewan” karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi. WA. 08156148165.

  • Karena saking pendeknya kaki burung walet, maka ia pun dijuluki kaki burung terpendek di dunia.
  • Burung walet sering disebut ‘tidak berkaki’ karena kakinya sangat lemah dan jarang dipakai untuk berjalan.
  • Burung walet lebih mengandalkan sayapnya dibandingkan kakinya.
  • Saat mendarat, burung walet tidak menginjakkan kakinya di tanah, tapi bertengger pada permukaan bidang vertikal, seperti tembok, pohon, atau jurang.
  • Burung walet salah satu burung penerbang tercepat, dengan kecepatan 240 km/jam.
  • Burung walet terkenal bisa terbang berlama-lama, sampai semalaman tanpa berhenti.
  • Burung walet bisa kuat terbang dari Eropa sampai Afrika bolak-balik, tanpa berhenti.
  • Kemampuan terbangnya yang hebat, membuat burung walet bisa terbang sambil tidur.
  • Ada burung walet yang harus terbang keluar masuk air terjun, karena burung walet itu bersarang di belakang air terjun.
  • Sarang burung walet ternyata dibangun dari kumpulan air liur walet, sehingga sarang burung walet tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.
  • Sambil terbang di atas ketinggian 6.000 meter, burung walet bisa melakukan perkawinan, dan tidurnya sambil terbang.
  • Serangga adalah makanan utama burung walet.
  • Pada cuaca dingin, biasanya burung walet akan terbang rendah karena pada saat cuaca dingin, serangga banyak yang terbang rendah.
  • Sedang pada cuaca hangat, burung walet akan terbang tinggi, karena pada saat itu serangga banyak yang terbang tinggi.
  • Burung walet tidak pernah hinggap di atas pohon, ia lebih senang tinggal di gua atau tempat-tempat yang lembab.
Baca juga:  Burung Kukuk Si Burung Parasit

(www.ebookanak.com)

  • Kontributor:
  • Penulis: Kak Nurul Ihsan
  • Penyunting: Kak Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Aep Saepudin
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Transmedia Pustaka (Jakarta, Indonesia)

Jasa penerbitan buku dan self publishing

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!