Kisah Asma’ul Husna Al-Muhshii

Loading

Suatu ketika Abu Hanifah menitipkan dagangannya pada sahabatnya.

Abu Hanifah adalah seorang ulama besar yang juga berprofesi sebagai pedagang kain.

Suatu ketika Abu Hanifah menitipkan dagangannya pada sahabatnya.

Berupa 80 potong kain sutera.

“Sahabatku, dari ke-80 potong kain ini. Ada satu potong kain yang sedikit cacat,” kata Abu Hanifah.

“Tolong nanti jika ada yang membeli. Sampaikan bahwa kain ini sedikit cacat dan harganya dijual lebih murah daripada kain yang lain,” kata Abu Hanifah menjelaskan kepada sahabatnya.

Ternyata, semua kain Abu Hanifah laku terjual, termasuk kain yang agak cacat itu.

Tapi, sahabatnya itu lupa menyampaikan tentang kain yang cacat itu.

Makanya, sahabat Abu Hanifah itu pun menjualnya dengan harga sama.

Baca juga:  Kisah Asma'ul Husna Al-Azhiim

“Allah itu Maha Menghitung. Sehingga kita tidak bisa mengelabui-Nya,” tegas Abu Hanifah kecewa dengan peristiwa tersebut.

Oleh karena tak ingin hartanya tercampur dengan sesuatu yang merugikan orang lain.

Maka Abu Hanifah pun, lalu menyedekahkan semua uang hasil penjualan ke-80 kainnya itu. ***

Pesan moral: Sikap jujur adalah suatu kemuliaan dan kebohongan adalah sikap kenistaan.

Keterangan:

  • Nama sifat asmaul husna: Al-Muhshii
  • Artinya: Maha Menghitung (The Appraiser)
  • Penjelasan sifat: Hanya Allah yang mengetahui jumlah semua makhluk yang ada di alam semesta ini. Karena Allah Maha Menghitung. Dengan demikian, Allah memiliki nama Al-Muhshii.
  • Kisah asmaul husna: Kain Sutera yang Cacat Milik Abu Hanifah
Baca juga:  Kisah Asma'ul Husna Al-'Aliiy

Kontributor:

  • Naskah: Nurul Ihsan
  • Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi
  • Desain layout: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Thursina (Bandung, Indonesia)
  • Hak Cipta/Copyright: Nurul Ihsan/www.cbmagency.com
jasa ilustrasi, komik, layout/setting, dan desain grafis.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!