Awalnya, Rasulullah Saw akan Dimakamkan di Madinah atau di Baitul Maqdis
- Updated: Maret 4, 2022
Selesai memberikan baiat kepada Abu Bakar, orang-orang segera bergegas lagi hendak menyelenggarakan pemakaman Rasulullah.
Dalam hal di mana akan dimakamkan, orang masih berbeda pendapat.
Kalangan Muhajirin berpendapat akan dimakamkan di Makkah, tanah tumpah darah Rasulullah Saw dan di tengah-tengah keluarganya.
Yang lain berpendapat supaya dimakamkan di Baitul Maqdis, Yerusalem, karena para nabi sebelumnya di sana dimakamkan.
Entah bagaimana orang-orang ini berpendapat demikian, padahal Baitul Maqdis pada waktu itu masih di tangan Romawi.
Dan sejak Perang Muktah dan Tabuk, Romawi dengan pihak Islam sedang dalam permusuhan, sehingga Rasulullah menyiapkan pasukan Usamah untuk mengadakan pembalasan.
Kaum Muslimin tak dapat menyetujui pendapat ini, juga mereka tidak setuju Nabi dimakamkan di Makkah.
Mereka mengusulkan supaya Nabi dimakamkan di Madinah, kota yang telah memberikan perlindungan dan pertolongan, dan kota yang mula-mula bernaung di bawah bendera Islam.
Mereka berunding, di mana Rasulullah Saw akan dimakamkan?
Satu pihak mengatakan, dimakamkan di masjid, tempat dia memberi khutbah dan bimbingan serta memimpin orang shalat, dan menurut pendapat mereka supaya dimakamkan ditempat mimbar atau di sampingnya.
Tetapi pendapat demikian ini kemudian ditolak, mengingat adanya keterangan berasal dari Aisyah, bahwa ketika Nabi sedang dalam sakit keras, beliau mengenakan kain selubung hitam, yang sedang ditutupkan di mukanya, kadang dibukakan sambil beliau bersabda, “Laknat Allah kepada suatu golongan yang mempergunakan pekuburan nabi-nabi sebagai masjid.”
Kemudian Abu Bakar tampil memberikan keputusan kepada orang ramai itu dengan berkata, “Saya dengar Rasulullah SAW berkata, ‘Setiap ada nabi meninggal, ia dimakamkan di tempat dia meninggal.”
Lalu diambil keputusan, bahwa pada letak tempat tidur ketika Nabi meninggal itu, di tempat itulah akan digali.
Selanjutnya yang bertindak memandikan Nabi adalah keluarganya yang dekat.
Yang pertama sekali Ali bin Abi Thalib, lalu Abbas Bin Abdul Muthalib serta kedua putranya; Fadl dan Qutham serta Usamah bin Zaid. ***
Cloud Hosting Partner:
Jasa Penerbitan Buku
Naskah/Ilustrasi/Komik/Layout Desain/Cetak
WA: 0815 6148 165
Telp: (022) 87824898
e-mail: cbmagency25@gmail.com
Jl. Raden Mochtar III, No. 126, Sindanglaya,
Bandung, Jawa Barat 40195
Kak Nurul Ihsan adalah Inisiator Gerakan Indonesia Cerdas Literasi, Ketua Yayasan Sebaca Indonesia, Founder www.ebookanak.com, owner jasa penerbitan buku CBM Studio, serta Kreator 500 buku anak yang sudah aktif berkarya sejak 1991 hingga sekarang.
Ebookanak.com adalah website yang berkomitmen untuk memfasilitasi koleksi digital dalam format ebook, video, audio, visual, jurnal, dan bacaan digital lainnya yang dapat diakses secara online untuk semua kalangan dengan tujuan non komersial untuk mewujudkan Gerakan Indonesia Cerdas Literasi 2045.
Dukung terus kemajuan dunia penerbitan dan kreator perbukuan Indonesia dengan tetap membeli dan memiliki buku versi cetaknya. Ebook ini hanya digunakan untuk kepentingan non-komersial, pelestarian karya literasi, riset, ilmu pengetahuan, dunia pendidikan, arsip, dokumentasi, preview, referensi, rujukan, serta untuk mendukung dan mengembangkan Program Sosial Edukasi Gerakan Indonesia Cerdas Literasi menuju Indonesia Cerdas Literasi 2045. Gerakan ini juga sebagai bagian publikasi dan promosi jangka panjang karya dunia penerbitan dan insan perbukuan Indonesia agar bisa lebih dikenal luas dan bermanfaat sepanjang peradaban bagi masyarakat Indonesia dan global, tanpa terkendala ruang dan waktu dengan hak cipta dan hak komersial tetap ada pada penerbit dan insan perbukuan bersangkutan.
Sumber dan Kontributor
- Editor: Kak Nurul Ihsan
- Gambar: www.ebookanak.com
- Sumber lengkap: Klik di sini