Nabi Musa dan Sapi yang Harus Disembelih
- Updated: Januari 29, 2024
“Hai, Musa apakah engkau menganggap persoalan ini sebuah lelucon?” ucap pemuda, anak orang tua yang meninggal itu dengan nada marah.
“Aku berlindung kepada Allah. Aku tidak bermaksud menjadikan persoalan ini sebagai bahan lelucon,” jawab Nabi Musa as dengan tegas.
“Aku mendapat perintah dari Allah agar kalian menyembelih sapi betina,” jawab Nabi Musa as lagi.
“Tanyakanlah kepada Tuhanmu, sapi betina seperti apa yang harus kami sembelih?” tanya orang orang kampung itu.
“Allah berfirman, sapi betina itu tidak tua dan tidak muda. Umurnya yang sedang-sedang saja. Cepat kalian kerjakan,” ucap Nabi Musa as dengan tegas.
Warna Sapi
“Tanyakanlah kepada Tuhanmu, apa warna sapi betina itu?” tanya orang-orang kampung itu lagi.
“Sesungguhnya Allah berfirman, sapi betina itu berwarna kuning tua dan harus enak bila dipandang,” jawab Nabi Musa as dengan sabar.
“Hai Musa, tanyakanlah kepada Tuhanmu bagaimana sesungguhnya sapi betina itu karena bentuknya masih samar untuk kami,” teriak orang-orang kampung itu lagi masih bingung.
“Sapi betina itu belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan belum pernah dipakai untuk mengairi tanaman,” seru Nabi Musa as.
“Sapi betina itu juga tidak boleh cacat dan tidak belang,” tambah Nabi Musa as dengan menahan amarahnya karena kaumnya telah menunda-nunda perintah Allah SWT.
Melihat Nabi Musa as yang wajahnya mulai memerah karena menahan marah, barulah kaum Nabi Musa as itu berhenti bertanya.
“Baiklah Musa, engkau baru menerangkan tentang sapi betina itu,” ucap kaum Nabi Musa as dengan puas.
QS. Al Baqarah: 67-73
Kontributor:
- Penulis: Rani Yulianti
- Penyunting: Nurul Ihsan
- Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
- Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
- Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)