Nabi Musa dan Anak Yatim Pemilik Sapi Betina

Loading

Nabi Musa dan Anak YatimPemilik Sapi Betina

Kemudian perkumpulan itu bubar, rupanya kaum Nabi Musa as tidak berniat menyembelih sapi betina tersebut.

Nabi Musa as yang melihat kaumnya telah menyepelekan perintah Allah SWT, segera menegur mereka.

“Hai kaumku, cepatlah kalian sembelih sapi betina itu!” suruh Nabi Musa as.

“Tapi Musa, sapi betina yang engkau gambarkan itu sangat sulit dicari dan tentunya tidak mudah menemukannya,” ucap kaum Nabi Musa as mulai mengelak lagi.

“Aku tahu siapa yang memiliki sapi betina yang aku gambarkan tadi,” ucap Nabi Musa as.

“Siapa hai Musa?” tanya kaum Nabi Musa as dengan penasaran.

“Ada seorang anak yatim yang memiliki sapi betina yang aku gambarkan,” jelas Nabi Musa as kepada kaumnya.

Baca juga:  Hajar Bertemu Malaikat Jibril dan Air Zam Zam

“Baiklah, kami akan membelinya,” ucap kaum Nabi Musa as menyanggupi permintaan Nabi Musa as.

“Syaratnya, kalian harus membeli sapi betina itu dengan harta orang tua yang meninggal itu!” seru Nabi Musa as menjelaskan.

“Baiklah Musa, kami baru akan memberinya uang bila terbukti dengan menyembelih sapi itu dapat diketahui siapa yang telah membunuh,” ucap kaum Nabi Musa as lagi.

“Baiklah, aku setuju,” kata Nabi Musa as menyetujui usulan kaumnya.

Kaum Nabi Musa as lalu mendatangi seorang anak yatim piatu yang memiliki sapi betina itu.

Sapi betina itu bentuknya menyerupai gambaran yang telah dikatakan Nabi Musa as.

Anak yatim dan sapi betina itu dibawa ke hadapan Nabi Musa as.

Baca juga:  Nabi Muhammad Kirim Surat Kepada Raja Mesir

Sapi itu pun disembelih.

Setelah disembelih, Nabi Musa as menyuruh kaumnya mengambil bagian tubuh sapi betina itu dan memukulkan kepada mayat orang tua itu.

Setelah dipukul, mayat kedua orang tua itu hidup dan menceritakan siapa yang telah membunuh mereka kepada Nabi Musa as dan kaumnya.

Ternyata yang telah membunuh kedua orang tua tak lain adalah anak mereka sendiri yang menginginkan secepatnya mendapatkan harta warisan.

Setelah menceritakan peristiwa pembunuhan tersebut, kedua mayat yang hidup tersebut pun kembali menjadi mayat.

Sang pembunuh kemudian dihukum berat.

Sementara harta warisannya menjadi milik anak pemilik sapi betina tersebut.

QS. Al Baqarah: 67-73

(www.ebookanak.com)

Kontributor:

  • Penulis: Rani Yulianti
  • Penyunting: Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
  • Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
  • Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)
Baca juga:  Kekerasan hati Raja Thalout kepada Nabi Daud
Jasa penerbitan buku dan self publishing

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!