Nabi Musa as Berpisah dengan Nabi Khidir as
- Updated: Februari 5, 2024
Nabi Khidir as terus berjalan lagi diikuti Nabi Musa as.
Nabi Khidir as dan Nabi Musa as tiba di sebuah negeri.
Nabi Khidir as dan Nabi Musa as menemui penduduk negeri tersebut, namun penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka.
Nabi Khidir as dan Nabi Musa as meneruskan perjalanannya sampai mereka tiba di sebuah rumah yang hampir rubuh.
Tanpa ragu, Nabi Khidir as memperbaiki rumah tersebut sampai rumah itu dapat berdiri dengan tegak.
“Mengapa engkau memperbaiki rumah ini, padahal penduduk di sini sangatlah pelit?” tanya Nabi Musa keheranan.
“Mereka tidak mau menjamu kita. Padahal, engkau bisa meminta upah karena sudah memperbaiki rumah ini?” tanya Nabi Musa as pada Nabi Khidir as.
Nabi Khidir as tersenyum mendengar perkataan Nabi Musa as.
“Sudah saatnya kita berpisah. Aku akan memberitahumu maksud-maksud perbuatan yang telah kulakukan,” kata Nabi Khidir as sambil duduk di bawah sebatang pohon.
Nabi Musa as mengikuti Nabi Khidir as.
“Perahu yang kulubangi itu milik para nelayan miskin. Aku merusaknya karena bila mereka memakainya, perahu itu akan dirampas oleh seorang raja,” kata Nabi Khidir as pada Nabi Musa as.
“Jika aku merusak perahunya, nelayan itu tidak akan menggunakannya dan perahunya selamat,” jelas Nabi Khidir as.
“Lalu, anak kecil yang aku bunuh itu orang tuanya adalah orang-orang yang beriman,” lanjut Nabi Khidir as.
“Namun, anak tersebut kelak akan menjadi anak yang durhaka. Aku khawatir kelak anak itu akan membuat kedua orang tuanya sesat dan kafir,” tambah Nabi Khidir.
“Aku berdoa kepada Allah supaya Allah mengganti anak itu dengan anak yang saleh dan beriman,” ucap Nabi Khidir.
“Sementara itu, rumah yang hampir roboh itu milik dua orang anak yatim,” ucap Nabi Khidir as.
“Di bawah rumah itu terpendam harta peninggalan kedua orang tuanya. Kedua orang tua anak yatim tersebut orang yang beriman,” terang Nabi Khidir as.
“Allah menghendaki agar ketika dewasa, kedua anak tersebut mengeluarkan harta simpanan tersebut sebagai rahmat dari Allah. Sungguh engkau orang yang tidak sabar kepadaku,” Nabi Khidir as berkata sambil bangkit dari tempat duduknya.
Nabi Khidir as berjalan meninggalkan Nabi Musa as yang masih terdiam memikirkan kata-kata Nabi Khidir as.
QS. Al Kahfi: 60-82
Kontributor:
- Penulis: Rani Yulianti
- Penyunting: Nurul Ihsan
- Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
- Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
- Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)