Nabi Ibrahim Mencari Tuhan

Loading

“Aku hanya akan bertuhan kepada yang menjadikan langit dan bumi dengan ikhlas. Aku tidak akan pernah mempersekutukan-Nya.”

Oleh: Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)

Sejak itu, setiap hari, orangtua Nabi Ibrahim menengok Nabi Ibrahim kecil di dalam gua.

Orangtua Nabi Ibrahim datang pagi dan baru pulang sore.

Orangtua Nabi Ibrahim, tetap merasa takjub menyadari Nabi Ibrahim kecil dapat tinggal sendirian di dalam gua.

Orangtua Nabi Ibrahim merahasiakan hal itu.

Orangtua Nabi Ibrahim tidak berani membawa Nabi Ibrahim kecil pulang ke kampung halamannya, sebelum peraturan Raja Namruz dihapuskan.

Nabi Ibrahim tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang cerdas.

Sewaktu Nabi Ibrahim mulai besar dan sudah mengerti sesuatu, dia bertanya kepada orangtuanya, “Wahai Ibu, Ayah, siapakah yang menjadikan aku?”

Orangtuanya menjawab, “Yang menjadikan engkau adalah kami karena engkau lahir ke dunia ini sebab kami.”

“Lalu, siapa yang menjadikan Ibu dan Ayah?” tanya Nabi Ibrahim penasaran.

“Tentu saja kakek dan nenekmu, karena kami lahir disebabkan oleh mereka,” jawab ayahnya.

“Lalu, siapakah yang pertama-tama menjadikan kita semua?” tanya Nabi Ibrahim lagi.

Orangtuanya tidak dapat menjawab pertanyaan Nabi Ibrahim, karena mereka tidak mengenal Allah sebagai Sang Pencipta alam semesta.

Nabi Ibrahim selalu menanyakan, siapakah yang menciptakan alam semesta ini.

Namun, tidak seorang pun yang dapat menunjukkan dan mengajarkan kebenaran kepadanya.

Pada malam hari, Nabi Ibrahim sering melihat bintang-bintang, lalu dia berkata, “Inikah Tuhanku?”

Kemudian, Nabi Ibrahim melihat bintangnya menghilang di balik awan hitam.

Lalu, Nabi Ibrahim berkata lagi, “Aku tidak akan bertuhan kepada sesuatu yang dapat menghilang.”

Baca juga:  Allah Mengangkat Harun Saudara Musa Jadi Nabi

Sesudah itu, Nabi Ibrahim melihat bulan purnama yang bersinar cemerlang. “Inikah Tuhanku?”

Namun, beberapa saat kemudian, bulan purnama itu lenyap.

“Kalau Tuhanku tidak memberiku petunjuk, tentu aku menjadi sesat.”

Pada waktu siang, Nabi Ibrahim melihat matahari yang lebih besar dan lebih bercahaya dibandingkan dengan semua yang pernah dia lihat sebelumnya.

“Oh, inilah Tuhanku yang sebenarnya, inilah yang paling besar.”

Namun, pada waktu malam matahari itu terbenam.

Nabi Ibrahim pun berkata, “Aku tidak akan bertuhan kepada matahari yang dapat terbenam.”

“Aku hanya akan bertuhan kepada yang menjadikan langit dan bumi dengan ikhlas. Aku tidak akan pernah mempersekutukan-Nya.”

(QS. Al-An’am: 74-79)

Prophet Abraham Seeking God

Since then, every day, Prophet Ibrahim’s parents visited the small Prophet Abraham in the cave.

Prophet Ibrahim’s parents came in the morning and only returned in the afternoon.

Prophet Ibrahim’s parents were still amazed to realize that little Prophet Abraham could live alone in the cave.

Prophet Ibrahim’s parents kept it a secret.

Prophet Ibrahim’s parents did not dare to bring little Prophet Ibrahim back to his hometown, before King Namruz’s rule was abolished.

Prophet Ibrahim grew up to be a smart boy.

When Prophet Ibrahim grew up and understood something, he asked his parents, “O Mother, Father, who made me?”

Baca juga:  Komik Adab Makan

His parents replied, “What made you are us because you were born into this world because of us.”

“Then, who made Mom and Dad?” Asked Prophet Abraham curious.

“Of course your grandparents, because we were born because of them,” his father replied.

“Then who created us all in the first place?” asked the Prophet Abraham again.

His parents could not answer Prophet Abraham’s questions, because they did not know Allah as the Creator of the universe.

Prophet Ibrahim always asked, who created this universe.

However, no one was able to point out and teach him the truth.

At night, Prophet Ibrahim often saw the stars, then he said, “Is this my Lord?”

Then, Prophet Ibrahim saw his star disappear behind a black cloud.

Then, Prophet Ibrahim said again, “I will not believe in something that can disappear.”

After that, Prophet Ibrahim saw the full moon shining brilliantly. “Is this my God?”

However, moments later, the full moon disappeared.

“If my Lord does not guide me, I will certainly be lost.”

During the day, Prophet Ibrahim saw a sun that was bigger and brighter than anything he had ever seen before.

“Oh, this is my real God, this is the greatest.”

However, at night the sun was setting.

Prophet Ibrahim also said, “I will not believe in the sun that can set.”

Baca juga:  Pengikut Musa 40 Tahun Terkurung di Padang Tih

“I will only believe in those who sincerely make the heavens and the earth. I will never associate partners with Him.”

(QS. Al-An’am: 74-79)

Jasa pracetak penerbitan buku dan media promosi

Ebook The Best Stories of Quran
Download ebook anak bergambar “The Best Stories of Quran; Kisah-Kisah Teladan Alquran untuk Anak” karya Kak Nurul Ihsan (CBM Creative Agency)

Berisi 103 cerita dari Al Quran dilengkapi dengan ilustrasi gambar-gambar menarik.

Isi sangat lengkap, ceritanya mulai dari terciptanya bumi sampai Nabi Muhammad wafat.

Hebat dan luar biasa!

Inilah sebuah terobosan baru bagi dunia buku anak dan buku Islam.

Menghidupkan konsep ilahiyah dan nila-nilai Alquran dengan pendekatan unsur cerita dan gambar agar bisa lebih dekat dan dicintai anak-anak.

Alquran tidak hanya sebatas amalan, pedoman, hukum, atau firman Allah saja, Alquran juga memuat begitu banyak kisah yang hebat dan luar biasa.

Sarat dengan nilai keagungan, keimanan, keteladanan, pengorbanan, perjuangan, keberanian, juga kasih sayang.

Diolah dengan cerita memikat serta ditambah dengan visualisasi ilustrasi warna yang apik dan mempesona di setiap halaman.

Buku The Best Stories of Quran diperkaya dengan:

  • 103 kisah teladan pilihan untuk anak
  • 250 lebih ilustrasi cerita dan ornamen halaman
  • Warna-warni di setiap halaman

Spesifikasi Ebook

  • Judul: The Best Stories of Quran
  • Karya: Kak Nurul Ihsan (CBM Studio)
  • Isi: viii + 225 halaman
  • Ukuran: 20 x 25
  • ISBN: 979-781-617-6

Kontributor:

  • Penulis: Rani Yulianti
  • Penyunting: Kak Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
  • Desainer dan layouter: Jumari, Kak Nurul Ihsan
  • Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)

jasa ilustrasi, komik, layout/setting, dan desain grafis.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!