Nabi Daud dan Gempa Menimpa Penduduk Aliat
- Updated: Februari 23, 2024
“Sesungguhnya, Kota Aliat milik kami dan kalian tidak berhak melarang kami memasuki kota!” seru penduduk Aliat.
“Sebaiknya, Kota Aliat dipisahkan tembok sehingga kita bebas melakukan perbuatan yang kita suka,” para nelayan Aliat tersebut memprotes.
Akhirnya, mereka pun sepakat untuk memisahkan Kota Aliat dengan tembok pemisah.
Dengan adanya tembok pemisah tersebut, para nelayan Aliat semakin bebas melakukan pelanggaran.
Para nelayan Aliat menangkap ikan-ikan semau mereka.
Para nelayan Aliat juga membuat saluran-saluran air untuk mengalirkan air laut ke dekat rumah-rumah mereka.
Para nelayan Aliat mengadakan bendungan yang mencegah kembalinya ikan-ikan ke laut bila matahari terbenam setiap Sabtu sore.
Para nelayan Aliat semakin kaya karena memperoleh keuntungan besar dari menangkap ikan.
Para pemuka agama pun semakin rajin mendatangi para nelayan Aliat untuk memberi peringatan dan nasihat kepada mereka.
Namun, hati para nelayan Aliat telah buta oleh kekayaan.
Para nelayan Aliat tidak mau mendengarkan nasihat-nasihat dan teguran tersebut.
Nabi Daud as melihat perbuatan para nelayan Aliat sudah melampaui batas.
Nabi Daud as pun berdoa kepada Allah SWT agar menurunkan siksa kepada para nelayan Aliat.
Doa Nabi Daud as dikabulkan oleh Allah SWT.
Kota Aliat tertimpa gempa bumi yang dahsyat.
Gempa tersebut membinasakan orang-orang Aliat yang telah membangkang dan berlaku aniaya.
Sementara itu, orang-orang Aliat yang saleh dan beriman mendapat perlindungan dari Allah SWT.
QS. Al Araf: 163-166 , Saba: 10-11, Al Baqarah: 65-66
Kontributor:
- Penulis: Rani Yulianti
- Penyunting: Nurul Ihsan
- Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
- Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
- Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)