Kenapa Nabi Ibrahim Menamai Putranya, Ishak?

Loading

Setiap hari, Siti Sarah tertawa bahagia karena akan memperoleh seorang anak. Kemudian, lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Ishak.

Download full ebook "The Best Stories of Quran" Kisah-Kisah Teladan Alquran untuk Anak karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi.
Download full ebook “The Best Stories of Quran” Kisah-Kisah Teladan Alquran untuk Anak karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi. WA 08156148165.

Tiga Orang Tamu

Setelah Siti Sarah agak lanjut usia, Nabi Ibrahim mendapat wahyu, bahwa Siti Sarah akan melahirkan seorang anak.

Allah mengirim tiga orang utusannya untuk memberitahu kabar gembira tersebut kepada Nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim yang menerima ketiga tamu tersebut, sedangkan Siti Sarah diam di balik tirai.

Kemudian, salah satu tamu tersebut mengabarkan kepada Nabi Ibrahim, bahwa Siti Sarah yang akan melahirkan seorang anak.

Siti Sarah mendengar hal tersebut malah tertawa.

Siti Sarah merasa ragu dengan wahyu tersebut.

Siti Sarah berkata, “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan seorang anak, padahal aku sudah tua?”

Baca juga:  Nabi Nuh dan Kaum Penyembah Berhala

“Suamiku pun sudah tua, sesungguhnya ini sesuatu yang sangat aneh,” kata Siti Sarah tak percaya.

Para malaikat berkata, “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? Itu adalah rahmat Allah.

Siti Sarah Mengandung

Kemudian, ketiga tamu tersebut berpamitan meninggalkan Nabi Ibrahim dan Siti Sarah.

Tidak lama kemudian, Siti Sarah pun mengandung.

Setiap hari, Siti Sarah tertawa bahagia karena akan memperoleh seorang anak.

Kemudian, lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Ishak, yang artinya tertawa.

Siti Sarah ingin Siti Hajar dan Ismail dijauhkan dari keluarga mereka di Palestina.

Kemudian, Allah memberi wahyu kepada Nabi Ibrahim untuk memenuhi keinginan Siti Sarah.

Akhirnya, Nabi Ibrahim pun memutuskan untuk menjauhkan Siti Hajar dan Ismail.

Baca juga:  Dosa Nabi Adam dan Hawa di Surga

Namun, Nabi Ibrahim belum tahu tempat yang akan mereka tuju.

Nabi Ibrahim belum berencana di mana dia akan menitipkan Siti Hajar dan Ismail.

Dengan penuh ketawakalan kepada Allah, Nabi Ibrahim bersama Siti Hajar dan Ismail pergi meninggalkan rumah.

Nabi Ibrahim sama sekali tidak tahu ke mana mereka akan pergi.

Nabi Ibrahim hanya berserah diri kepada Allah, bahwa Allah akan memberi arah kepada binatang tunggangannya.

Unta Nabi Ibrahim pun berjalan, keluar masuk lautan padang pasir dan padang terbuka.

Matahari membakar kulit Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail.

Angin kencang menghambur-hamburkan debu pasir kian kemari.

Setelah berminggu-mingggu berada dalam perjalanan jauh yang melelahkan, Nabi Ibrahim dan rombongnan pun tiba di Mekah.

Baca juga:  Surat Nabi Sulaiman untuk Ratu Bilqis

Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di Mekah, dengan hanya dibekali makanan dan minuman.

Di daerah itu tidak ada tumbuhan, tidak ada air yang mengalir, yang terlihat hanya batu dan pasir kering.

(QS. Hud: 71-73)

(ebookanak.com)

Baca, download, dan print konten ebook anak bergambar di elibrary.id dengan donasi sesuai kemampuan.
Baca, download, dan print konten ebook anak bergambar di elibrary.id dengan donasi sesuai kemampuan.

Kontributor:

  • Penulis: Rani Yulianti
  • Penyunting: Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
  • Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
  • Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)
Jasa pracetak penerbitan buku dan media promosi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!