Ashabul Kahfi Wafat Setelah Tertidur 3 Abad
- Updated: Januari 14, 2024
“Masya Allah, perutku lapar sekali,” kata salah satu mantan menteri Raja Dikyanus.
“Aku akan memakai baju gembala dan pergi ke kota untuk membeli makanan,” kata salah seorang menteri yang lainnya.
“Berhati-hatilah,” pesan temannya.
“Jika Raja Dikyanus tahu, kita akan dipaksa keluar dari agama Islam.”
Setibanya di kota, mantan menteri Raja Dikyanus terheran-heran.
“Mengapa semuanya telah berubah?” pikirnya.
“Mengapa tidak ada orang yang aku kenal?”
Dia pun membeli roti dengan memakai uang dari zaman 309 tahun lalu.
“Uang ini sudah tidak laku!” teriak penjual roti.
“Kamu pasti menemukan harta karun!” kata penjual roti lagi.
Menteri pun dibawa ke hadapan raja.
Di sana, dia bertemu raja yang saleh.
“Nabi kami, Nabi Isa memerintahkan agar penemu harta karun membayar pajak,” kata Raja yang saleh.
“Tapi, ini uang dari Raja Dikyanus,” seru mantan menteri Raja Dikyanus.
“Raja Dikyanus telah mati 309 tahun lalu,” bantah Raja Baidarus.
“Kalau tidak percaya, ikutlah ke gua,” ajak sang menteri.
Di dekat gua, menteri masuk ke gua sendirian.
“Saudara-saudaraku, rupanya kita telah tertidur selama 309 tahun. Raja Dikyanus telah mati dan diganti oleh raja yang saleh,” katanya kepada teman-temannya.
“Tapi, kami takut ini tipuan dari raja untuk menangkap kita” kata teman-temannya.
“Ya Allah, selamatkanlah kami. Kembalikan kami pada keadaan semula,” doa mereka.
Allah pun mewafatkan mereka sebagai orang-orang yang saleh.
Al-Quran menyebut mereka ini dengan nama Ashabul Kahfi atau para penghuni gua.
(QS. Al Kahfi: 9-26)
Supported Conten by:
Studio Creative Business Media (CBM Agency)
Kontak:
Telp/WA/SMS: 0815 6148 165
Kontributor
Penulis: Rani Yulianti
Penyunting: Nurul Ihsan
Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)