Setan Menyamar Jadi Tamu untuk Menggoda Nabi Dzulkifli
- Updated: Oktober 23, 2024
“Siapa namamu?” tanya raja.
“Saya Basyar putra Ayyub,” dengan ringan Basyar menjawab pertanyaan raja.
“Kuulangi lagi, apakah engkau sanggup menjalankan semua syaratku hingga akhir hayat?” tanya raja lebih tegas.
Lalu Basyar terdiam beberapa saat, “Insya Allah saya sanggup.”
Para hadirin pun lega.
Rakyat negeri Syams bahagia menyambut raja baru yang tepercaya.
Mereka memberi julukan baru bagi Basyar, yaitu Dzulkifli yang artinya orang yang sanggup memegang janji.
Di masa pemerintahannya, ada seorang tamu datang ke istana di saat menjelang fajar.
“Aku ingin bertemu raja saat ini juga,” pinta orang itu.
“Tidak bisa, raja baru saja shalat malam. Biarkan beliau istirahat,” jawab pengawal.
“Tidak bisa harus sekarang,” orang itu memaksa.
“Biarkan dia masuk,” belum selesai pengawal menjawab, Nabi Dzulkifli sudah mengizinkan tamunya masuk.
Setelah berbicara dengan Nabi Dzulkifli, orang itu malah bercerita tidak karuan.
Dia hanya menyampaikan umpatan-umpatan yang tidak berguna.
Berkali-kali pengawal memintanya pergi.
Tetapi Nabi Dzulkifli tetap tenang dan setia mendengarkan.
Setelah tamu tersebut pergi, pengawal Nabi Dzulkifli bertanya, “Siapakah orang itu, Baginda?”
Nabi Dzulkifli menjawab, “Dia itu setan yang mencoba membuatku marah, letih, dan membatalkan puasaku hari ini.”
Begitulah keteguhan hati Nabi Dzulkifli, ia tetap mengerjakan puasa hingga akhir hayat seperti janjinya dulu sebelum jadi raja.
Supported by:
Nurul Ihsan
Penerbit Oase