Kenapa Bunda Mariam Membisu ketika Difitnah Bani Israel?
- Updated: Desember 3, 2024
Malaikat Jibril datang menemui Mariam di salah satu ruangan masjid Al-Aqsa.
“Siapa engkau?” tanya Mariam terkejut.
Selama ini tidak ada orang yang berani memasuki kamarnya, selain Nabi Zakaria dan istrinya.
“Aku utusan Allah. Allah akan memberimu seorang anak, meskipun tanpa suami,” ucap Malaikat Jibril.
Beberapa bulan berikutnya, Mariam pun mengandung.
Karena takut menimbulkan fitnah, Mariam pergi mengasingkan diri.
Di tempat yang sepi itu, Mariam melahirkan bayinya tanpa bantuan seorang pun.
Lalu ia kembali ke Palestina dengan membawa bayi laki-laki yang diberi nama Isa Al-Masih.
“Mariam, bagaimana mungkin engkau mengandung tanpa menikah?” para penduduk keheranan sambil mengerubungi Mariam dan bayinya.
Namun sesuai petunjuk Allah, Mariam hanya membisu tak bicara.
Akhirnya sang bayi berbicara, “Aku ini hamba Allah. Dia memberiku kitab Injil dan menjadikanku nabi. Dia juga memerintahkanku shalat, zakat, dan berbakti kepada ibu.”
Kabar itu menyebar ke seluruh negeri.
Nabi Isa kecil menjadi kebanggaan bagi kaumnya dan kehidupan mereka sangat dihargai Bani Israel.
Nabi Isa tumbuh hingga dewasa tanpa ada gangguan sedikit pun.
Allah melindungi Nabi Isa dari kezaliman dan menjaga Mariam dalam kesucian.
Supported by:
Nurul Ihsan
Penerbit Oase