Bagaimana Cara Nabi Musa Menaklukkan Ular-Ular Para Penyihir Firaun?
- Updated: Oktober 22, 2024
Setelah bertahun-tahun meninggalkan Mesir, Nabi Musa kemudian kembali ke Mesir.
Di puncak bukit Sinai Allah menemui Nabi Musa dan mengangkatnya menjadi nabi.
Allah membekali Nabi Musa dengan beberapa mukjizat, di antaranya tangan yang bersinar dan tongkat yang dapat berubah menjadi ular.
Bersama sepupunya, Nabi Harun, Nabi Musa datang menemui Raja Firaun.
“Wahai Fir’aun, sembahlah Allah tuhan yang menguasai timur dan barat, yang membalik siang dan malam.”
Raja Fir’aun pun berdiri dan marah, “Lancang engkau Musa, akulah tuhan rakyat Mesir. Aku bisa membunuh dan menyelamatkan seseorang!”
Nabi Musa memperlihatkan tangannya yang bersinar menyilaukan.
Semua orang tertunduk, termasuk raja Firaun.
“Engkau pasti menggunakan sihir! Musa penyihir!” teriak raja Firaun dengan lantang,
“Akan aku keluarkan para penyihirku di tanah yang lapang.”
Penduduk Mesir berkumpul melihat para penyihir membuat tali menjadi ular ganas dan berbisa.
Lalu Nabi Musa melempar tongkatnya ke tengah lapangan, hingga menjadi ular yang sangat besar.
Dengan gesit ular Nabi Musa memakan ular-ular kecil.
Para penyihir itu ketakutan, mereka bersujud mengakui kekuasaan Allah.
Supported by:
Nurul Ihsan
Penerbit Oase