Ejekan Jalout pada Nabi Daud yang Menantangnya
- Updated: Agustus 18, 2023
(Gambar: ebookanak.com)
Oleh: Kak Nurul Ihsan
Sewaktu pasukan Raja Thalout dari Bani Israel berhadapan dengan pasukan Jalout, Nabi Daud alaihissalam melupakan pesan ayahnya.
Nabi Daud alaihissalam melihat pasukan Bani Israel berdiri ketakutan ketika harus berhadapan dengan Jalout yang dikenal gagah perkasa.
Tidak ada seorang pun tentara pasukan Bani Israel berani melawan Jalout.
Nabi Daud kecil pun mengajukan diri untuk melawan Jalout.
Jalout tertawa mengejek begitu melihat seorang anak kecil membawa ketapel yang akan melawan dirinya.
Sebaiknya Tahu: Kenapa Nabi Daud Menggunting Baju Raja Thalout?
“Hahaha! Kalian sangat pengecut mengirim seorang anak kecil untuk melawanku!” teriak Jalout dengan sombongnya.
Nabi Daud alaihissalam sama sekali tidak menghiraukan teriakan Jalout.
Nabi Daud alaihissalam berdiri dengan gagah di hadapan Jalout.
Nabi Daud alaihissalam merentangkan ketapelnya.
Sekali tarikan, ketapelnya mengenai tubuh Jalout dan merubuhkannya.
Teriakan kemenangan tentara Bani Israel membahana di udara.
Jalout telah dikalahkan oleh Nabi Daud alaihissalam.
Pesan Kisah
Kita jangan pernah meremehkan sesuatu karena bentuk dan ukurannya.
QS. Al Baqoroh: 249-252
Sebaiknya Tahu: Malam-Malam Dua Tamu Aneh Kunjungi Nabi Daud
Jalout mockery of the Prophet David who challenged him
When King Thalout’s troops from the Children of Israel faced Jalout’s troops, Prophet Daud alaihissalam forgot his father’s message.
Prophet Daud alaihissalam saw the Israelite troops standing in fear when they had to deal with Jalout who was known to be valiant.
Not a single soldier from the Children of Israel dared to fight against Jalout.
The little Prophet David volunteered to fight Jalout.
Jalout laughed mockingly when he saw a small child carrying a catapult going against him.
“Hahaha! You guys are so cowardly sending a child against me!” Jalout shouted arrogantly.
Prophet Daud alaihissalam completely ignored Jalout’s screams.
Prophet Daud alaihissalam stood proudly in front of Jalout.
Prophet Dawud alaihissalam stretched his catapult.
With one pull, the catapult hit Jalout’s body and knocked him down.
The cries of victory for the Israelites resounded in the air.
Jalout has been defeated by the Prophet David alaihissalam.
Message Story
We should never underestimate something because of its shape and size. ***
- Judul Buku: 52 Kisah Teladan Al Quran
- Info Pemesanan: Telp/WA/SMS: 0815 6148 165
- ISBN: 978-602-60112-4-4
- Penulis: Kak Nurul Ihsan
- Penyunting: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrator: Uci Ahmad Sanusi
- Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi, Nurul Ihsan
- Penerbit: Smartbook Bandung
- Tanggal Terbit: Juni 2017
- Jumlah Halaman: 52 halaman
- Teks Bahasa: Indonesia
- Supported Content by: Studio Creative Business Media
Secara terminologi qishashul quran atau kisah-kisah dalam al-Quran didefinisikan sebagai pemberitaan al-Quran tentang hal ihwal umat-umat dahulu dan para nabi, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi secara empiris.
Tiga macam kisah: kisah para nabi terdahulu, kisah yang berhubungan dengan kejadian pada masa lalu dan orang-orang yang tidak disebutkan kenabiannya, dan kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasulullah saw..
Konsep kisah al-Quran dalam meningkatkan spiritual anak adalah: konsep irsyad (petunjuk), konsep dialogis, konsep hikmah dan itibar (hikmah dan pelajaran), konsep dzikra (mengingatkan), konsep takhwif dan tahdzir (ancaman).
Penuturan kisah-kisah al-Quran sarat dengan muatan edukatif bagi manusia khususnya pembaca dan pendengarnya.
Kisah-kisah tersebut menjadi bagian dari metode pendidikan yang efektif bagi pembentukan jiwa yang mentauhidkan Allah swt..
Tujuan kisah-kisah yang ditampilkan Al-Quran adalah agar dapat dijadikan pelajaran dan sekaligus sebagai petunjuk yang berguna bagi setiap orang beriman dan bertaqwa dalam rangka memenuhi tujuan diciptakannya, yaitu sebagai abdi dan khalifah pemakmur bumi dan isinya.
Serta memberikan pengertian tentang sesuatu yang terjadi dengan sebenarnya agar dijadikan ibrah (pelajaran) untuk memperkokoh keimanan dan membimbing ke arah perbuatan yang baik dan benar.
Sebaiknya Tahu: Kenapa Nabi Daud Menegur Nelayan di Desa Aliat?
In terminology qishashul quran or stories in the qur’an are defined as the preaching of the qur’an about the affairs of the ancient peoples and the prophets, as well as events that occurred empirically.
Three kinds of stories: stories of previous prophets, stories related to events in the past and people whose prophethood was not mentioned, and stories that happened during the time of the Prophet Muhammad.
The concepts of Al-Quran stories in improving children’s spirituality are: the concept of irsyad (guidance), the concept of dialogue, the concept of wisdom and itibar (wisdom and lessons), the concept of dzikra (reminding), the concept of takhwif and tahdzir (threat).
The telling of Al-Quran stories is full of educational content for humans, especially readers and listeners.
These stories are part of an effective educational method for the formation of a soul that believes in Allah SWT.
The purpose of the stories presented in the Al-Quran is so that they can be used as lessons and at the same time as useful instructions for every believer and pious person in order to fulfill the purpose for which he was created, namely as a servant and caliph for the prosperity of the earth and its inhabitants.
As well as giving an understanding of something that actually happened so that it becomes an ibrah (lesson) to strengthen faith and guide towards good and right deeds.