Menyayangi dan Menghormati Pembantu Rumah Tangga

Loading

Gambar (2) Pembantu rumah tangga sedang mengepel lantai rumah.

Dalam hadis riwayat Bukhari dijelaskan, barang siapa yang saudaranya berada di bawah perintahnya (bekerja untuknya), maka berikan makanan yang sama dengan yang ia makan, pakaian yang ia kenakan, dan hendaknya tidak memberikan tugas di luar batas kewajaran yang lantas dapat menyebabkan sakit.

Adik-adik, tidak boleh berlaku kasar terhadap pembantu, apalagi menganiaya mereka dengan pukulan, tamparan, ataupun bentuk penganiayaan lainnya.

Termasuk, menyakiti mereka dengan perkataan-perkataan hina yang merendahkan dan mencibir kehormatan mereka.

Diriwayatkan dari Abu Masud Al Badari RA, ia berkisah suatu saat ia pernah mencambuk pembantunya dengan cambuk.

Ia mendengar seseorang berbicara dan menegurnya dari belakang.

Awalnya, ia tak mengerti apa yang dimaksud lelaki tersebut.

Baca juga:  Dua Pahala Jika Sedekah Kepada Kerabat

Betapa kagetnya bahwa sosok tersebut ialah Rasulullah SAW yang lantas bersabda, ”Ketahuilah Abu Masud, Allah mencatat segala tindakanmu atas pembantu ini.”

Sejak peristiwa itu, Abu Masud tidak pernah sekali pun memukul pembantunya.

Pantaslah bila Anas bin Malik RA mengaku, selama kurang lebih sepuluh tahun mengabdi, ia tidak pernah mendapati Rasulullah mengumpat, menyalah-nyalahkan pekerjaannya yang ia lakukan.

Dalam kurun waktu itu pula, yang ia dapati justru penghormatan dan perlakuan baik dari Nabi beserta keluarga. Rasulullah juga tidak pernah menjadikan profesi yang dilakoni Anas bin Malik sebagai status sosial lalu mendiskriminasi mereka berada di level sosial paling bawah. ***

  • Editor: Kak Nurul Ihsan
  • Gambar: www.ebookanak.com
  • Sumber: www.republika.co.id
Baca juga:  Untuk Apa Durimu, Mawar?

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!