Legenda Danau Jeruk (101 Cerita Nusantara dari Gorontalo)
- Updated: Januari 9, 2024
DOWNLOAD EBOOK ANAK KAK NURUL IHSAN (+62 815 6148 165)
✅ Download Ebook Perjudul: donasi @ Rp 15.000
✅ Paket Hemat A Seri Kisah 25 Nabi dan Rasul Bergambar: 1001 hal pdf, 19 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ Paket Hemat B Seri Worksheet Calistung dan Mewarnai: 1001 hal PDF, 30 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ Paket Hemat C Seri Cerita Dongeng Bergambar: 1001 hal PDF, 31 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ Paket Hemat D Ensiklopedia Anak Pintar: 1001 hal PDF, 60 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ Paket Hemat E Anak Muslim: 1001 hal PDF, 90 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ All Paket Super Hemat (Paket A, B C, D, dan E), donasi Rp 365 ribu.
ORDER PRODUK DIGITAL VIA WA/EMAIL
✅ Pilih produk.
✅ Transfer ke salah satu norek kami.
✅ Konfirmasi bukti transfer dan paket produk ke WA +62 8156148165.
✅ Link produk digital dikirim ke no WA atau email pemesan.
NOREK KONTRIBUSI DONASI
✅ PayPal: cbmagency25@gmail.com
✅ BSI 0070078253 an. Nurul Ihsan or Rahayu Ummi F
✅ BSI:7113717337 an.Yayasan Sebaca Indonesia
Legenda Danau Jeruk (101 Cerita Nusantara dari Gorontalo)
Oleh: Kak Nurul Ihsan
Dahulu terdapat mata air tempat mandi para bidadari bernama Limboto Tupalo.
Pada suatu hari, Jilumoto seorang jejaka dari kahyangan menyaksikan para bidadari sedang mandi di Tupalo.
Ia lalu menyembunyikan sayap salah satu bidadari tertua bernama Mbu’i Bungale.
Karena sayapnya hilang, Mbu’i Bungale tak bisa terbang dan ditinggalkan oleh bidadari lainnya.
Jilumoto kemudian menikahinya dan mereka tinggal bersama di bukit kapas.
Suatu ketika, Mbu’i Bungale mendapat kiriman mustika telur itik dari kahyangan.
Mbu’i Bungale mengambil mustika itu dan menyimpannya di dekat mata air Tupalo.
Ditutupnya mustika itu dengan sebuah tudung.
Namun suatu hari, mustika itu ditemukan oleh empat pengembara yang tengah mandi di mata air Tupalo.
Mereka lantas mengaku sebagai pemilik mustika dan tempat itu.
Maka Mbu’i Bungale menantang mereka untuk membuktikan siapa sesungguhnya pemilik tempat itu, “Jika kalian benar menguasai mata air dan mustika itu, cobalah kalian besarkan mata air ini menjadi danau.”
Tantangan diterima.
Satu persatu keempat orang asing itu memperagakan kemampuannya untuk meluapkan air, “Mata air kami! Meluas dan membesarlah….”
Namun tak ada sesuatu pun yang terjadi.
Mata air tetap tak bertambah.
Lalu mereka berkata, “Sekarang giliranmu. Perlihatkan kepada kami jika engkau memang benar pemilik mata air ini.”
Mbu’i Bungale kemudian berdoa.
Tak lama kemudian terdengarlah gemuruh air.
Dalam sekejap Mbu’i Bungale telah berada di atas pohon.
Sementara air meluap, keempat pengembara itu perlahan-lahan mulai tenggelam.
Mereka sangat ketakutan dan memohon ampun kepada Mbu’i Bungale.
Lalu Mbu’i Bungale turun dari pohon menyelamatkan keempat pengembara bodoh itu.
Tak lama kemudian, mustika itu menetas dan keluarlah seorang gadis kecil cantik seperti bulan bercahaya bernama Tilango Hula.
Kelak di kemudian hari, ia menjadi Raja Limboto.
Saat itu Mbu’i Bungale dan suaminya melihat ada lima buah jeruk terapung-apung di danau.
Kemudian danau itu pun diberi nama danau jeruk.
Pesan Moral:
Janganlah berbuat curang, karena sesuatu yang didapatkan dengan kecurangan tidak akan bermanfaat dan malah akan membuat hidup tidak tenang.
Legend of Lake Jeruk (101 Archipelago Stories from Gorontalo)
Previously, there was a spring where the angels bathed, called Limboto Tupalo.
One day, Jilumoto, a boy from heaven, witnessed angels bathing in Tupalo.
He then hid the wings of one of the oldest angels named Mbu’i Bungale.
Because his wings were missing, Mbu’i Bungale couldn’t fly and was abandoned by the other angels.
Jilumoto later married her and they lived together in the cotton hills.
One day, Mbu’i Bungale received a mustika duck egg from heaven.
Mbu’i Bungale took the gem and kept it near the Tupalo spring.
He closed it with a hood.
But one day, the gem was found by four travelers who were bathing in the Tupalo spring.
They then claimed to be the owner of the mustika and the place.
So Mbu’i Bungale challenged them to prove who really owned the place, “If you really control the spring and the mustika, try to enlarge this spring into a lake.”
Challenge accepted.
One by one the four strangers demonstrated their ability to release water, “Our spring! Expand and grow…”
But nothing happened.
The springs still do not increase.
Then they said, “Now it’s your turn. Show us if you really are the owner of this spring.”
Mbu’i Bungale then prayed.
Not long after, there was the sound of rumbling water.
In an instant Mbu’i Bungale was up in the tree.
While the water was overflowing, the four travelers slowly started to sink.
They were very frightened and begged Mbu’i Bungale for forgiveness.
Then Mbu’i Bungale came down from the tree to save the four stupid wanderers.
Not long after, the jewel hatched and out came a beautiful little girl like a shining moon named Tilango Hula.
Later in the day, he became the King of Limboto.
At that time Mbu’i Bungale and her husband saw five oranges floating in the lake.
Then the lake was given the name Orange Lake.
Moral message:
Don’t cheat, because anything obtained by cheating will not be useful and will actually make life uneasy.