Hadis Tentang Rasul yang Tidak Pernah Mencela Makanan Jika Tidak Suka

Loading

download gratis ebook seri hadis kecil bantu ibu, yuk! Hadis Tentang Rasul yang Tidak Pernah Mencela Makanan Jika Tidak Suka
Download Gratis Ebook Seri Hadis Kecil: membantu ibu, Yuk

Hadis Rasulullah SAW:

Rasul tidak pernah mencela makanan. Kalau senang Rasul makan. Kalau tidak senang Rasul tidak makan. (HR Abu Hurairah)

Kenapa Rasulullah Melarang Teman-teman Mencela Makanan?

Karena makanan atau minuman pada hakikatnya merupakan ciptaan dan berasal dari Allah Ta’ala, sehingga tidak boleh dicela.

Jika teman-teman mencela makanan atau minuman itu, berarti secara tidak langsung teman-teman juga mencela penciptanya, yaitu Allah Ta’ala.

Selain hal itu, jika teman-teman mencela terhadap makanan atau minuman akan menimbulkan kesedihan dan bahkan penyesalan di dalam hati orang yang telah membuat dan menyiapkan makanan tersebut.

(Kitaabul Adab, hal. 164)

Contoh Perbuatan Mencela Makanan

Kata-kata atau kalimat seperti “terlalu asin”; “makanan ini kurang garam”; “terlalu asam”; “terlalu encer”; “belum matang”; dan kalimat-kalimat semacam itu.

Baca juga:  Air Laut Itu Suci Mensucikan dan Bangkainya Halal Dimakan

Sebagaimana hal ini dicontohkan oleh An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah ketika menjelaskan hadits ini.

(Syarh Shahih Muslim, 7: 135)

Hadith About the Prophet Who Never Criticized Food If He Didn’t Like It

Hadith of Rasulullah SAW:

The Apostle never denounced food. If happy Apostle eats. If you are not happy, the Apostle does not eat. (Narrated by Abu Hurairah)

Why did the Prophet forbid friends to criticize food?

Because food or drink is essentially a creation and comes from Allah Ta’ala, so it should not be criticized.

If friends criticize the food or drink, it means indirectly friends also denounce the creator, namely Allah Ta’ala.

Baca juga:  Membangun Masjid Besar atau Kecil Nanti akan Allah Beri Rumah di Surga

Besides that, if friends criticize food or drink, it will cause sadness and even regret in the heart of the person who made and prepared the food.

(Kitaabul Adab, p. 164)

Examples of Degrading Food Acts

Words or sentences like “too salty”; “this food lacks salt”; “too sour”; “too watery”; “immature”; and sentences like that.

As this is exemplified by An-Nawawi Asy-Syafi’i Rahimahullah when explaining this hadith.

(Syarh Sahih Muslim, 7: 135)

Lengkapi Rumah Ayah Bunda dan Sekolah Bapak/Ibu Guru dengan Paket Pustaka Digital Anak, Pelajar, dan Guru!

Download 10 Ribu Halaman Ebook Legal dan Printable dengan Donasi

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!