Cerita Rakyat Sumatera Selatan: Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat
- Updated: Januari 8, 2024
DOWNLOAD EBOOK ANAK KAK NURUL IHSAN (+62 815 6148 165)
✅ Download Ebook Perjudul: donasi @ Rp 15.000
✅ Paket Hemat A Seri Kisah 25 Nabi dan Rasul Bergambar: 1001 hal pdf, 19 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ Paket Hemat B Seri Worksheet Calistung dan Mewarnai: 1001 hal PDF, 30 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ Paket Hemat C Seri Cerita Dongeng Bergambar: 1001 hal PDF, 31 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ Paket Hemat D Ensiklopedia Anak Pintar: 1001 hal PDF, 60 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ Paket Hemat E Anak Muslim: 1001 hal PDF, 90 ebook, donasi Rp 100 ribu.
✅ All Paket Super Hemat (Paket A, B C, D, dan E), donasi Rp 365 ribu.
ORDER PRODUK DIGITAL VIA WA/EMAIL
✅ Pilih produk.
✅ Transfer ke salah satu norek kami.
✅ Konfirmasi bukti transfer dan paket produk ke WA +62 8156148165.
✅ Link produk digital dikirim ke no WA atau email pemesan.
NOREK KONTRIBUSI DONASI
✅ PayPal: cbmagency25@gmail.com
✅ BSI 0070078253 an. Nurul Ihsan or Rahayu Ummi F
✅ BSI:7113717337 an.Yayasan Sebaca Indonesia
Oleh: Kak Nurul Ihsan
Dahulu, di Sumidang, Sumatera Selatan, terdapat sebuah kerajaan besar.
Di kerajaan itu hidup seorang pangeran bernama Serunting.
Hubungan Serunting dengan adik iparnya yang bernama Aria Tebing, sedang bermasalah.
Ini disebabkan oleh rasa iri hati Serunting kepada Aria Tebing, yang berawal dari masalah tanaman cendawan atau jamur yang tumbuh di ladang mereka.
Cendawan yang menghadap ke arah ladang Aria Tebing tumbuh menjadi logam emas.
Sedangkan, cendawan yang menghadap ke arah ladang Serunting tumbuh menjadi tanaman yang tidak berguna.
Suatu hari, Serunting mendatangi Aria Tebing dengan marah.
Ia menantang Aria Tebing berduel.
Aria Tebing meminta bantuan dan membujuk kakak perempuannya, yaitu istri Serunting untuk memberitahukan rahasia kesaktian Serunting.
Ternyata, rahasia kesaktian Serunting ada pada tumbuhan ilalang yang bergetar meskipun tidak tertiup angin.
Keesokan harinya, Aria Tebing dan Serunting bertemu untuk mengadu kekuatan.
Namun, sebelum mereka bertanding, ternyata Aria telah menancapkan tombaknya pada ilalang yang bergetar.
Serunting pun akhirnya terluka parah.
Merasa dikhianati istrinya, Serunting akhirnya pergi mengembara dan bertapa di Gunung Siguntang.
Hyang Mahameru menyuruhnya bertapa di bawah pohon bambu hingga seluruh tubuhnya ditutupi oleh daun bambu untuk mendapatkan kekuatan gaib.
Serunting akhirnya mendapatkan kekuatan gaib.
Kesaktian yang dimilikinya sekarang adalah kalimat atau perkataan apa pun yang keluar dari mulut Serunting akan berubah menjadi kutukan.
Oleh karena itu, ia diberi julukan ‘si Pahit Lidah’.
Serunting berniat untuk kembali ke kampung halamannya.
Sepanjang perjalanan menuju Sumidang, Serunting mengutuk setiap orang yang dijumpainya.
Ia menjadi sombong dan angkuh.
Meskipun demikian, Serunting masih memiliki hati baik.
Ia mengubah bukit yang gundul menjadi hutan kayu.
Serunting juga mengabulkan permintaan sepasang kakek-nenek yang menginginkan keturunan.
Serunting sangat bahagia karena bisa berguna untuk orang lain dan sekitarnya.
Di sisa perjalanannya, ia belajar untuk berbuat baik kepada siapapun dan berusaha menolong orang yang kesulitan. ***
Pesan Moral
Kemuliaan ilmu terdapat pada seberapa besar kegunaannya untuk membantu sesama.
Folklore of South Sumatra: The Bitter Tongue and The Four Eyes
In the past, in Sumidang, South Sumatra, there was a large kingdom.
In that kingdom lived a prince named Serunting.
Serunting’s relationship with his sister-in-law, Aria Tebing, is in trouble.
This was caused by Serunting’s jealousy towards Aria Tebing, which started with a problem with the fungus growing in their fields.
The fungus overlooking Aria Cliff’s fields grew into golden metal.
Meanwhile, the fungus facing the Serunting fields grew into useless plants.
One day, Serunting came to Aria Tebing angrily.
He challenged Aria Cliff to a duel.
Aria Tebing asked for help and persuaded her older sister, Serunting’s wife, to reveal the secret of Serunting’s supernatural powers.
Apparently, the secret of Serunting’s magic lies in the reeds that vibrate even though they are not blown by the wind.
The next day, Aria Tebing and Serunting met to complain about their strength.
However, before they had a match, it turned out that Aria had plunged her spear into the trembling weeds.
Serunting was finally seriously injured.
Feeling betrayed by his wife, Serunting finally went to wander and meditate on Mount Siguntang.
Hyang Mahameru told him to meditate under a bamboo tree until his whole body was covered by bamboo leaves to get magical powers.
Serunting finally got magical powers.
The supernatural power he has now is that any sentence or word that comes out of Serunting’s mouth will turn into a curse.
Therefore, he was given the nickname ‘The Bitter Tongue’.
Serunting intends to return to his hometown.
All the way to Sumidang, Serunting cursed everyone he met.
He became arrogant and arrogant.
Nevertheless, Serunting still has a good heart.
He turned a barren hill into a forest of woods.
Serunting also granted the request of a pair of grandparents who wanted children.
Serunting is very happy because it can be useful for other people and those around them.
In the rest of his journey, he learns to be kind to anyone and tries to help people in trouble.
Moral message
The glory of knowledge lies in how much it is used to help others.