Toba, Pemuda Yatim Piatu
- Updated: November 5, 2023
Toba, Pemuda Yatim Piatu
Kisah tentang cerita asal-usul terjadinya Danau Toba dan Pulau Samosir ini bermula dari seorang pemuda yatim piatu bernama Toba.
Toba merupakan seorang petani ladang yang masih muda dan belum berkeluarga.
Selain bertani, Toba juga suka memancing ikan di sungai dekat rumahnya untuk dijual di pasar.
Toba, Orphaned Youth
The story of the origins of Lake Toba and Samosir Island begins with an orphaned young man named Toba.
Toba is a young farmer who doesn’t have a family yet.
Apart from farming, Toba also likes fishing in the river near his house to sell at the market.
Download Full Ebook Anak karya Kak Nurul Ihsan
Spesifikasi Ebook
Download Ebook Printable Mewarnai Bilingual (Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris)
- Judul: Asal-Usul Danau Toba (Cerita Rakyat dari Sumatera Utara)
- Seri: Cerita Rakyat Nusantara
- Cerita: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi
- Desain: Kak Nurul Ihsan
- Penerbit: ebookanak.com
- WA: 0815 6148 165
- email: cbmagency25@gmail.com
- Website: ebookanak.com & elibrary.id
- Redaksi: Jl. Raden Mochtar III No. 126 RT 003 RW 02, Sindanglaya, Bandung, 40195 Jawa Barat.
- Download dengan donasi untuk kebutuhan pribadi/non komersial/non publikasi.
- Download untuk kebutuhan publikasi/komersial/penerbitan dapat dilakukan dengan kerjasama lisensi.
Ebook Multifungsi
- Dapat diprint atau dicetak (Printable)
- Dilengkapi gambar mewarnai
- Bilingual (Bahasa Indonesia – Inggris)
- Legal dan orisinal karya Kak Nurul Ihsan dan tim ebookanak.com
- Dilengkapi pesan moral
- Full gambar
- Cocok untuk semua usia
Sinopsis Asal-Usul Danau Toba
Pada zaman dahulu kala di tanah Sumatera, hidup seorang petani muda yatim piatu bernama Toba. Suatu hari ia berhasil menangkap seekor ikan mas ajaib.
Ikan mas ajaib tersebut sebenarnya penjelmaan seorang putri cantik yang mendapat kutukan karena telah melanggar aturan kerajaan.
Sang putri kemudian meminta Toba untuk berjanji agar tidak bercerita kepada seorang pun kalau dulunya ia adalah seekor ikan.
Pada saat itu, Toba masih belum berkeluarga dan tinggal sendiri di rumahnya.
Karena belum berkeluarga kemudian Toba menikahi putri tersebut. Mereka menjadi ibu dan ayah setelah tidak lama kemudian dikaruniai seorang anak laki-laki yang selalu lapar alias tidak pernah merasa kenyang. Anak itu mereka namai Samosir.
Suatu hari, sang ibu meminta anak laki-lakinya mengantarkan makanan untuk ayahnya di ladang. Setiap hari ayah Samosir bekerja di ladang dari pagi hingga sore hari.
Namun, Samosir memakan makanan bekal ayahnya di tengah jalan. Setelah makan, kemudian Samosir mengantar makanan yang tinggal sisanya itu ke ladang ayahnya.
Ayahnya yang sudah lama menunggu akhirnya marah dan mengatakan bahwa Samosir adalah anak ikan.
Ayah menyadari kesalahanya, tetapi terlambat karena istri dan anaknya tiba-tiba menghilang.
Lalu, di tempat ia berdiri keluar air yang sangat deras.
Air tersebut meluap dan kemudian membentuk danau yang saat ini kita kenal sebagai Danau Toba.
Pesan Moral
Jangan sampai kemarahan menguasai diri hingga menyebabkan engkau mengatakan sesuatu yang buruk. Terlebih ketika seseorang sudah meminta dan percaya kepada engkau untuk menjaga rahasianya, apapun yang terjadi jangan sekali – kali engkau membuka rahasia yang harus dijaga.
Dongeng ini juga mengajarkan bahwa sebagai seorang anak hendaknya kita berbakti kepada kedua orang tua dengan tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diamanahkan kepada kita.
Sebaliknya, sebagai orang tua, janganlah memarahi anak secara berlebihan apabila mereka berbuat salah.
Orang tua dapat memberitahukan secara baik-baik apa kesalahan anak mereka dan buatlah anak-anak berjanji bahwa mereka tidak akan mengulanginya.
Moral Message
Don’t let your anger control you and cause you to say something bad. Especially when someone has asked and trusted you to keep their secret, whatever happens, don’t ever reveal a secret that must be kept.
This fairy tale also teaches that as children we should be filial to our parents by not wasting the trust that has been entrusted to us.
On the other hand, as a parent, don’t scold your children excessively if they make a mistake.
Parents can kindly tell their children what their children did wrong and make the children promise that they will not repeat it.