Pangeran Naga dan Buaya (Cerita Rakyat Nusantara dari Kalimantan Tengah)

Loading

Pangeran Naga dan Buaya, cerita rakyat nusantara kalimantan tengah (1)

Ebook Karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)

DOWNLOAD FULL EBOOK DENGAN DONASI: WA 0815 6148 165

058 download ebook pdf 101 cerita nusantara
Download full ebook pdf “101 Cerita Nusantara” karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi. WA. 08156148165.

Kerajaan Pulau Mintin adalah kerajaan yang damai sentosa yang dipimpin oleh seorang raja arif bijaksana.

Sampai suatu ketika datanglah kedukaan yang menyelimuti seluruh rakyat negeri ketika Raja Mintin memutuskan untuk pergi dari kerajaan dalam waktu yang lama karena bersedih atas meninggalnya sang permaisuri.

Tersebutlah dua putra mahkota yang ditugaskan untuk menggantikan Raja Mintin, yaitu Pangeran Naga dan Pangeran Buaya.

Pangeran Naga dan Buaya, cerita rakyat nusantara kalimantan tengah (5)
Pangeran Naga dan Buaya, cerita rakyat nusantara kalimantan tengah. (ebookanak.com/Kak Nurul Ihsan)

Pangeran Naga memiliki sipat buruk sedangkan Pangeran Buaya memiliki sifat baik.

Dalam kepemimpinan mereka ternyata banyak terjadi perbedaan.

Karena masing-masing memiliki pendirian sendiri-sendiri.

Akhirnya, kerajaan itu pun pecah menjadi dua wilayah.

Baca juga:  Ebook PDF: 52 Kisah Terbaik Nabi Muhammad Penuh Hikmah Teladan

Yaitu wilayah yang dipimpin Pangeran Naga dan wilayah yang dipimpin Pangeran Buaya.

Perang saudara pun pecah.

Pangeran Naga dan Buaya, cerita rakyat nusantara kalimantan tengah (3)
Pangeran Naga dan Buaya, cerita rakyat nusantara kalimantan tengah. (ebookanak.com/Kak Nurul Ihsan)

Pertumpahan darah besar tak bisa dihindarkan lagi.

Sampai suatu ketika, Raja Mintin memutuskan untuk kembali ke kerajaannya.

Setibanya di kerajaaan, Raja Mintin sangat terkejut melihat kerajaannya telah hancur oleh perang saudara.

Maka dipanggilnya dua putranya menghadap.

Murka Raja Mintin benar-benar tak terbendung sehingga muncullah kutukannya.

“Naga engkau harus menerima hukuman setimpal. Engkau akan menjadi ular berkaki dengan lidah api menyala-nyala. Karena kesalahan yang kau perbuat sungguh besar. Maka tinggallah di sepanjang sungai Kapuas untuk menjaga sungai itu agar tak ditumbuhi cendawan,” serunya lagi.

“Sedang engkau, Buaya. Meski kecil kesalahanmu, kau tetap bersalah telah menyengsarakan rakyat kerajaan. Maka, engkau tetap kuhukum untuk menjadi seekor buaya dengan moncong panjang bergigi tajam. Tetaplah di daerah ini untuk menjaga pulau Mintin,” lanjut Raja Mintin.

Baca juga:  Mengenal Ciptaan Allah (5)

Maka dalam sekejap, kedua putra raja itu telah berubah wujud menjadi seekor naga dan buaya. ***

Pesan Moral: Jagalah ikatan persaudaran jangan sampai terjadi perselisihan.

error: Content is protected !!