Pangeran Katak dan Putri Rosa

Loading

Seekor katak bersedia mengambil bola emas itu kembali.

Investasikan hartamu untuk akhiratmu dengan membantu ebookanak.com update konten tiap hari. DONASI KLIK DI SINI

Bola emas Putri Rosa jatuh ke dasar kolam.

Seekor katak bersedia mengambilnya kembali.

Syaratnya, Putri Rosa akan mengajak katak itu tinggal di istana dan menjadi sahabatnya.

Putri Rosa setuju.

Tapi, ketika bola itu dikembalikan, Putri Rosa melanggar janjinya.

Ia memang mengajak katak itu tinggal di istana, tapi ia jijik dengannya.

Putri Rosa tidak mau mengajaknya bermain atau berbicara.

Ia juga jarang memberi katak itu makan.

Hari-hari berlalu, tapi Putri Rosa tetap jijik dengan si katak.

Suatu hari, si katak tidak sengaja mendengar maksud buruk koki istana yang dendam kepada raja.

Baca juga:  Ada Sayap Malaikat Jibril di Punggung Rasulullah Saw

Koki itu kesal karena raja memarahinya.

Ia bermaksud membubuhkan racun yang akan membuat sakit di makanan Putri Rosa.

Si katak segera berlari ke ruang makan istana.

Ternyata, masakan jamur yang dibuat si koki sudah dihidangkan.

Putri Rosa bersiap memakannya.

Si katak bersuara keras untuk mengingatkan Putri Rosa.

Sayang, Putri Rosa tidak memahaminya.

Ia malah mengusir si katak.

Tidak ada cara lain, si katak menjulurkan lidah panjangnya dan menjatuhkan jamur beracun itu.

Sayang, lidahnya terkena sedikit racun sehingga badannya mendadak bengkak dan berwarna biru.

Tahulah Putri Rosa kalau makanan itu beracun.

Putri Rosa menyesal karena selalu bersikap kasar kepada katak yang telah menyelamatkannya.

Baca juga:  Nuku Muhammad Amirudin Pembebas Ternate dan Tidore dari Belanda

Ia menangis sedih.

Setetes air matanya jatuh mengenai jantung si katak.

Mendadak asap putih muncul mengelilingi tubuh katak.

Ketika asap itu hilang, berdiri seorang pangeran tampan di hadapan Putri Rosa.

Ternyata katak itu adalah seorang pangeran yang dikutuk.

Air mata Putri Rosa telah membebaskannya.

Kini, Pangeran Katak dan Putri Rosa menjadi sahabat yang baik. (Tamat)

Pesan moral: Tepatilah janji sesuai kesepakatan karena menepati janji bagian dari budi pekerti mulia.

Sumber dan Kontributor:

  • Penulis: Mitha Yanuarti
  • Ilustrator: Nonoy
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Transmedia Pustaka (Jakarta, Indonesia) dan Penerbit Edukid Distributors Sdn. Bhd (Malaysia)
  • Copyright: Nurul Ihsan/cbmagency.com
jasa penerbitan buku online dan offline.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!