Paman Alfred dan 3 Ekor Rakun
- Updated: November 17, 2023
Paman Alfred dan 3 Ekor Rakun
Dongeng dari Angola
Download full ebook karya Kak Nurul Ihsan
Di sebuah peternakan yang luas, tinggal seorang peternak yang bernama Alfred.
Ia lebih sering dipanggil Paman Alfred oleh tetangga di sekitarnya. Setiap hari pekerjaannya memerah susu sapi dan memberi sapi-sapinya makan, membabat rumput-rumputan untuk makanan sapi, kemudian memberi makan ternak-ternaknya yang lain.
Selain itu juga membersihkan ladang jagung dan gandumnya. Setelah semuanya selesai, Paman Alfred berkeliling ladang dan peternakannya, melihat apakah ada pagar-pagar yang rusak atau tidak.
Sore menjelang malam hari, Paman Alfred merasa punggungnya sakit dan pegal semua. Setelah makan malam, ia segera tidur karena badannya sudah sangat lelah.
Ia menghempaskan badannya di tempat tidurnya yang besar dan empuk. “Saya sangat lelah,” keluhnya. Tidak lama kemudian, Paman Alfred tertidur.
Di tengah tidurnya, ia tiba-tiba terbangun mendengar ada suara sesuatu dari atap loteng rumahnya. Paman Alfred merasa terganggu tidurnya. Ia segera mengenakan sendal dan mengambil senter.
Paman Alfred berjalan menaiki tangga menuju atap lotengnya. Setelah membuka pintu lotengnya, paman Alfred sangat terkejut sampai hampir terjatuh ke belakang. Ia melihat 3 ekor rakun yang sedang bernyanyi.
Karena kesalnya, ia berteriak, “Diam..!”
Tiga rakun tersebut tetap bernyanyi, walaupun sudah diusir. Akhirnya, paman Alfred kembali ke
kamarnya.
Ia mencoba untuk melanjutkan tidurnya. Esok harinya, ia mengalami hal yang sama dengan kemarin. Paman Alfred akhirnya membeli racun pengusir rakun.
Ketika malam hari, Paman Alfred kembali mendengar rakun-rakun tersebut bernyanyi. Rakun-rakun tersebut tidak mau menyentuh makanan yang diberikan Paman Alfred.
Mereka tahu kalau makanan tersebut sudah diberi racun. Paman Alfred naik ke loteng. Ia berteriak-teriak menyuruh rakun-rakun itu berhenti menyanyi.
Ia juga melempar rakun-rakun itu dengan sendalnya. Rakun-rakun itu mengelak sambil terus bernyanyi mengejek Paman Alfred.
Keesokan harinya. Paman Alfred pergi ke perpustakaan. Ia mencari buku cara mengusir rakun. Setelah hampir satu jam, buku yang dicarinya berhasil ditemukan.
Di buku tersebut tertulis cara mengusir rakun adalah dengan membunyikan suara yang bising, misalnya dengan radio dan lainnya.
Setelah sampai di rumah, Paman Alfred menyiapkan radio tuannya. Ia memasukkan kaset lagu rock ke dalam radio tapenya.
Malam harinya, ia memasang radio tersebut di loteng. Ia mencoba untuk tidur tetapi rasa penasaran membuat Paman Alfred ingin melihat keadaan di loteng.
Ia kembali terkejut melihat rakun-rakun tersebut masih ada di loteng. Mereka bahkan tidak hanya
menyanyi. Mereka juga menari-nari mengikuti musik.
Habis sudah kesabaran Paman Alfred. Mukanya menjadi merah karena kesal, setelah mematikan radio ia berteriak sekeras-kerasnya.
“Diaammmm!”, teriak Paman Alfred. Setelah agak reda kekesalannya, Paman Alfred berkata, “Aku punya tawaran untuk kalian, bagaimana kalau kita tukar tempat? Kalian boleh menempati kamarku sebagai tempat kalian”, ujar Paman Alfred kepada rakun-rakun itu.
Rakun-rakun itu setuju. Esok malam mereka menempati kamar Paman Alfred, sedang Paman Alfred tidur di loteng. Setelah menyanyi dan menari akhirnya rakun-rakun itu tertidur di kamar Paman Alfred.
Paman Alfred yang sudah sangat lelah tidak memikirkan lagi tempat tidurnya. Ia tertidur lelap di loteng. Saking lelapnya, Paman Alfred bermimpi tentang rakun, ia bernyanyi dalam mimpinya, persis seperti nyanyian yang dinyanyikan oleh tiga rakun.
Tiga rakun yang tidur di kamar Paman Alfred terbangun, mereka merasa terganggu dan takut mendengar suara yang berasal dari loteng. Mereka segera berlarian keluar rumah dan akhirnya mereka tidak pernah datang lagi ke rumah Paman Alfred.
Akhirnya sejak saat itu, Paman Alfred bisa tidur dengan nyenyak setelah bekerja seharian. ***
Pesan Moral : Selalu ada cara untuk menyelesaikan masalah.