Nyanyian Putri Sofia

Loading

Putri sofia sering bernyanyi untuk menghibur raja dan ratu.

Putri Sofia memiliki suara yang begitu indah.

Ia sering bernyanyi untuk menghibur raja dan ratu.

Anak-anak kecil akan tertidur nyenyak setelah mendengar nyanyiannya.

Orang sakit akan sembuh setelah ia hibur dengan lagu yang indah.

Bahkan, orang yang sedang marah pun akan tersenyum jika mendengar lagu yang dinyanyikannya.

Tapi, kali ini Putri Sofia tidak bisa bernyanyi.

Ia sedang sedih.

Sudah seminggu ini raja sakit.

Para tabib sudah merawatnya dan memberi obat, tapi raja belum juga berangsur sembuh.

Keadaannya malah semakin parah.

Raja hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Tabib utama dari negeri tetangga pun didatangkan.

Ia memeriksa raja dengan saksama.

“Raja terkena demam akibat gigitan semut merah yang berbahaya. Hanya bulu burung pelangi yang bisa menyembuhkannya,” kata sang Tabib.

Baca juga:  Abu Bakar dan Perlawanan pada Kaum Quraisy

Semua orang terkejut.

Burung pelangi sangat susah ditemukan dan galak kepada manusia.

Burung itu bersarang di tepi tebing yang curam dan bersuara keras untuk mengusir siapa pun yang mendekatinya.

Pasukan istana dan para penduduk berbondong-bondong menuju tebing tempat sarang burung pelangi.

Orang-orang yang paling pemberani berusaha naik ke sarang burung pelangi.

Tapi, tebing itu begitu curam.

Mereka tidak bisa mencapai sarangnya.

Mereka hanya bisa menunggu burung pelangi turun ke bawah.

Tapi, burung itu tidak juga turun.

Semua orang merasa putus asa.

Putri Sofia mendengar kesulitan itu.

Ia segera datang ke tebing curam untuk menolong mereka.

Tapi, apa yang bisa dilakukannya?

Baca juga:  Lipan dari Daun Sirih (Cerita Rakyat Nusantara dari Kalimantan Timur)

Putri Sofia tidak bisa mendaki tebing securam itu.

Ia menatap burung pelangi.

Putri Sofia lalu menyanyikan lagu tentang raja yang sakit dan burung pelangi yang bisa menyembuhkannya.

Lagu itu membuat sedih burung pelangi.

Ia pun terbang ke tempat Putri Sofia.

Dicabutnya sehelai bulunya, lalu diletakkannya di dekat kaki sang Putri.

Semua orang bersorak gembira.

Putri Sofia berterima kasih kepada burung pelangi.

Mereka pun pulang dan memberikan bulu itu kepada tabib istana.

Tidak lama kemudian, Raja pun sembuh.

Semua berkat bulu burung pelangi dan nyanyian Putri Sofia.

(Tamat)

Pesan moral: Gunakan kepandaian atau keterampilan yang engkau miliki untuk menolong sesama.

Kontributor:

  • Penulis: Mitha Yanuarti & Kak Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Nonoy
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Transmedia Pustaka (Jakarta, Indonesia) dan Penerbit Edukid Distributors Sdn. Bhd (Malaysia)
  • Copyright: Nurul Ihsan/cbmagency.com
Baca juga:  Tikus Kecil dan Si Jengger Merah
jasa penerbitan buku online dan offline.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!