Dongeng Buah Hati Jojo Si Boneka Kebun
- Updated: Agustus 23, 2023
Oleh: Kak Nurul Ihsan
Selama menjaga kebun semangka Pak Subur, para binatang banyak yang membujuk Jojo si boneka kebun agar mau menukar semangka itu.
Jojo akan diberi topi, syal dari wol, atau payung jika mau menukar semangka Pak Subur.
Tapi Jojo tahu, bahwa semangka itu bukan miliknya.
Apakah teman-temannya berhasil membujuk Jojo?
Ada sebuah boneka ladang penjaga kebun semangka.
Jojo namanya.
Sudah 2 bulan Jojo si boneka kebun menjaga siang malam kebun semangka Pak Subur.
“Sebenarnya aku ingin memberimu sebuah topi, syal, dan payung,” kata Pak Subur kepada Jojo.
“Tapi, sekarang aku belum punya uang,” kata Pak Subur dengan sedih.
“Nggak apa-apa, Pak Subur.”
“Sekarang urusi dulu saja buah semangka-semangka ini sampai besar,” kata Jojo dalam hati dengan sabar.
“Baik, Jojo,” kata Pak Subur.
“Hari ini aku harus menyiram semua tanaman semangka satu-persatu,” kata Pak Subur dengan semangat.
“Oya, Jojo,” seru Pak Subur kemudian.
“Tiga hari lagi, insya Allah buah semangka ini sudah bisa dipetik dan dijual ke kota,” kata Pak Subur dengan gembira.
“Tolong, ya Jojo.”
“Kamu jaga semua buah semangka di ladangku sampai panen, ya.”
“Jangan ada satu pun buah semangka di sini yang hilang,” kata Pak Subur berpesan sebelum pergi.
Menjelang buah semangka akan dipanen, biasanya banyak binatang yang datang mengganggu Jojo si boneka kebun.
Piuuuh….
Hari itu sangat panas.
Tiba-tiba, si Tupi Tupai datang membawa sebuah topi pandan yang cantik.
“Jojo kamu kepanasan, ya?” tanya si Tupi Tupai kepada Jojo si boneka kebun.
“Aku bawakan topi ini untukmu,” kata Tupi Tupai sambil memperlihatkan topi pandannya kepada Jojo.
“Tapi, Jojo….”
“Topi pandan ini harus ditukar dengan satu buah semangka yang besar dan masak,” bujuk Tupi Tupai minta syarat.
“Tapi, Tupi….” kata Jojo.
“Buah semangka ini bukan milikku, Tupi,” kata Jojo si boneka kebun.
“Aku tak bisa menukar buah semangka ini dengan topimu, tanpa seizin Pak Subur,” tolak Jojo si boneka kebun dengan halus.
Karena tak berhasil membujuk Jojo si boneka kebun, Tupi Tupai pun pergi dengan kesal meninggalkan Jojo.
Ketika malam, giliran Mili si tikus tanah datang membawa syal dari wol membujuk Jojo si boneka kebun.
“Jojo kamu kedinginan, ya,” sapa Mili si Tikus Tanah dengan ramah.
“Ini aku bawa syal untukmu,” kata Mili si tikus tanah sambil menunjuk syal di lehernya.
“Tapi, syal ini harus ditukar dengan satu buah semangka yang besar dan masak,” tambah Mili si tikus tanah.
“Semangka ini bukan milikku, Mili,” kata Jojo si boneka kebun.
“Aku tak bisa menukar semangka dengan syalmu, tanpa seizin Pak Subur,” jawab Jojo si boneka kebun memberi alasan.
Karena tak berhasil membujuk Jojo si boneka kebun, maka Mili si tikus tanah pun kemudian pergi dengan kesal.
Ketika hujan turun, Rubi Rubah kemudian datang membawa sebuah payung indah warna-warni.
“Jojo kamu pasti kedinginan dan kebasahan ya!” seru Rubi Rubah menyapa Jojo si boneka kebun.
“Nih, aku bawakan payung untukmu….” kata Rubi Rubah berpura-pura baik.
“Tapi payung ini harus ditukar dengan satu buah semangka besar dan masak,” kata Rubi Rubah.
“Buah semangka ini bukan milikku, Rubi.”
“Aku tak bisa menukar buah semangka ini dengan payung, tanpa seizin Pak Subur,” jawab Jojo si boneka kebun menolak dengan halus.
Karena tak berhasil membujuk Jojo si boneka kebun, Rubi Rubah pun pergi dengan kesal.
Tak terasa hari panen pun tiba.
Pak Subur gembira.
Tak ada satu pun buah semangkanya yang hilang.
“Jojo, kamu telah menjaga kebun semangkaku dengan baik,” puji Pak Subur dengan senang.
“Nah, aku punya topi, syal, dan payung untukmu,” kata Pak Subur sambil menyerahkan topi, syal, dan payung kepada Jojo si boneka kebun.
Wah, tentu saja Jojo si boneka kebun amat gembira.
Alhamdulillah, sekarang Jojo si boneka kebun tak akan kedinginan dan kepanasan lagi.
- Judul Buku: Dongeng Buah Hati: Jojo Si Boneka Kebun
- Download Ebook: Donasi Infaq Sedekah Jariyah
- Info Pemesanan: Telp/WA/SMS: 0815 6148 165
- ISBN: 979-3664-28-2
- Penulis: Kak Nurul Ihsan
- Penyunting: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrator: Norma
- Desainer dan layouter: Herlan Ahmad
- Penerbit: Syaamil Kid, Bandung
- Tanggal Terbit: Mei, 2004
- Jumlah Halaman: 27 halaman
- Dimensi (L x P): 21,5 x 15 cm
- Kategori: buku anak
- Teks Bahasa: Indonesia
- Supported Conten by: Studio Creative Business Media