Cincin Ajaib (Cerita dari Aljazair)
- Updated: November 2, 2023
Tiga Binatang Sahabat Yusuf
Alkisah, Yusuf, seorang anak muda yang sudah tidak memiliki ayah sejak usia lima belas tahun. Ia hanya hidup dengan ibunya.
Satu-satunya yang ditinggalkan sang ayah sebagai warisan adalah tiga ekor binatang, yaitu seekor kucing, seekor anjing, dan seekor burung hantu.
Setiap hari, Yusuf pergi berburu bersama ketiga binatang sahabatnya itu.
Jika ia melihat kijang, ia kirimkan anjing untuk mengejarnya.
Jika ia melihat bajing atau kelinci, ia perintahkan kucing untuk menangkapnya, dan jika ia melihat burung, ia perintahkan burung hantu untuk mengejarnya.
Pria Tua di Dasar Gua
Suatu hari dalam perburuannya, ia menemukan sebuah gua, dan di dasar gua itu terlihat seorang pria tua yang sedang berusaha mengangkat batu besar.
“Dapatkah kamu membantuku mengangkat batu ini?” pinta si pria tua kepadanya.
“Aku akan memberimu upah sebagai imbalannya.”
Yusuf pun datang membantu, ia mengangkat batu tersebut. Di bawah batu besar itu muncullah sebuah tangga turun menuju sebuah ruangan yang aneh.
Tiang-tiang di ruangan itu didekorasi, dan lantainya penuh dengan timbunan batu-batu berharga dan perhiasan dari emas yang menakjubkan.
Menemukan Cincin Ajaib
“Temukan cincinku! Ambil semua yang kamu inginkan, tapi temukan cincinku!” teriak pria tua dari atas tangga.
Tiba-tiba Yusuf melihat sinar merah di atas tanah. Ia membungkuk dan menemukan sebuah cincin yang indah luar biasa. Sebuah cincin emas yang dihiasi batu rubi berharga yang nilainya sangat tinggi. Ia memungut cincin itu dan mencoba mengenakannya di jari manisnya.
Kemudian, tiba-tiba cincin berhiaskan batu rubi itu berbicara: “Tuanku, katakan kepadaku yang Tuan inginkan pasti akan kukabulkan.”
“Buang cincin itu! Lepaskan segera!” teriak pria tua itu dari atas tangga. “Buanglah segera, atau aku penjarakan kamu di dalam situ!”
Yusuf Terpenjara di dalam Gua
Yusuf membuang cincin itu dan pria tua itu mengambilnya. Pada saat yang bersamaan, ia menutup lubang itu dengan batu besar dan Yusuf terpenjara di dalam ruangan bawah gua.
Si pria tua itu kemudian melingkarkan cincin itu di jari manisnya, ia berputar dan menghilang secara ajaib.
Sekarang Yusuf terpenjara di gua yang penuh dengan perhiasan itu. Ia sedang mengamati ruangan bawah tanah itu ketika suara memanggilnya.
“Tuanku, oh Tuanku!” Ia mengenali suara itu. Itu suara anjingnya. Yusuf berusaha mencari dari mana asal suara itu.
Berhasil Keluar dari Gua
Akhirnya, ia melihat sebuah cahaya matahari yang memasuki ruangan bawah tanah itu tepat di atas kepalanya, dan ia menunggu anjingnya menggaruk tanah di mana ruangan bawah tanah itu berada.
Akhirnya, dengan susah payah, Yusuf berhasil naik ke lubang itu kemudian merangkak keluar melalui lubang yang dibuat oleh anjingnya.
Yusuf beritikad untuk mengambil kembali cincin ajaib itu. Kemudian, ia menyuruh burung hantunya untuk melakukan pencarian terhadap pria tua itu.
Burung hantu terbang sangat tinggi, semakin lama semakin tinggi, sampai akhirnya ia menemukan si pria tua yang tengah tertidur pulas di sebuah istana besar.
Download Full Ebook Kak Nurul Ihsan
Burung Hantu dan Kucing Mencari Cincin Ajaib
Selanjutnya, burung hantu kembali dan mengusulkan agar kucing naik ke atas punggungnya, di antara dua sayapnya.
Mereka berdua melalui langit melakukan perjalanan menuju istana si pria tua itu. Di sana, kucing turun ke ruang penyimpanan bawah tanah dan muncul kembali dengan begitu cepatnya sambil membawa seekor raja tikus istana itu di antara gigi-giginya.
Raja tikus berjanji akan menemukan cincin ajaib, jika nanti ditukar dengan kebebasannya. Akhirnya, raja tikus memberikan perintah kepada seluruh rakyatnya untuk menemukan cincin ajaib.
Setelah beberapa lama pencarian, seekor anak tikus datang dan berkata:
“Ada sebuah cincin bersembunyi di salah satu lubang hidung si pria tua.”
“Masukkan ekormu ke lubang hidung itu,” saran kucing.
Si anak tikus melakukan apa yang disarankan kucing. Si pria tua itu bersin dan mengeluarkan cincin ajaib itu tanpa sadar.
Cincin Ajaib Berhasil Ditemukan
Kemudian, ia tertidur kembali. Burung hantu memungut cincin itu dan pergi dari sana membawakannya kepada Yusuf.
Yusuf melingkarkan cincin ajaib itu di jari manisnya, dan tiba-tiba cincin itupun berkata, “Apa keinginanmu, tuanku?”
Yusuf menjawab, “Aku ingin diantarkan sampai ke istana pria tua itu dengan sebuah golok yang sangat tajam.”
Dan beberapa saat kemudian, ia terangkat ke udara dan sampailah dia di kamar si pria tua dengan menggenggam sebuah golok yang sangat tajam. Hanya dengan sekali pukulan, si pria tua itu menemui ajalnya. Dengan begitu kejahatan sirna dari muka bumi atas perintah Tuhan.
Pesan Moral: Kebenaran pasti akan menang.