Baca Online Dongeng Buah Hati Pong Anak Nelayan
- Updated: Agustus 23, 2023
Oleh: Kak Nurul Ihsan
Mana yang harus Pong pilih, tinggal di istana mutiara yang penuh emas, atau merawat ayah ibunya yang sudah tua?
Baca saja buku ini ya….
Di sebuah desa nelayan, tinggal seorang nelayan muda bernama Pong.
Pong sangat menyayangi ayah ibunya.
Ayah dan ibu Pong sudah tua sekali.
Mata ayah dan ibu Pong sudah rabun.
Pong melayani kebutuhan hidup mereka tiap waktu.
Pong begitu sabar merawat ayah ibunya.
Apapun yang mereka butuhkan pasti akan Pong penuhi.
Suatu malam, Pong pergi melaut mencari ikan.
Tapi, sayang, sebuah ombak besar menghantam perahunya.
Perahu Pong rusak.
Pong dan perahunya tenggelam ke dasar laut.
Di dasar laut, tiba-tiba Pong sudah berada di dalam istana Mutiara Raja Ikan.
Istana Mutiara itu berisi banyak uang emas, mutiara, dan perhiasan lain yang tak ternilai harganya.
“Wah, subhanallah!”
“Baru kali ini aku melihat perhiasan sebanyak ini!” seru Pong takjub.
Ketika Pong sedang terkagum-kagum melihat isi Istana Mutiara, tiba-tiba Raja Ikan, pemilik Istana Mutiara itu, muncul.
“Assalamu’alaikum, selamat datang, Anak Muda,” sapa Raja Ikan ramah.
“Wa’alaikum salam. Oh, maafkan aku, Raja Ikan. Namaku Pong. Aku tinggal di desa nelayan,” jelas Pong.
“Pong, kamu termasuk orang yang beruntung!” kata Raja Ikan.
“Belum pernah ada orang yang tahu tempat ini.”
“Aku tinggal sendiri di Istana Mutiara ini.”
“Aku sudah tak punya teman seorang pun,” lanjut Raja Ikan.
“Maukah kamu menemaniku di sini, Pong?” tawar Raja Ikan.
“Jika kamu mau, aku akan memberimu sekantung perhiasan.”
Pong langsung setuju.
“Wah, asyiiik! Aku mau, Raja Ikan!”
Ia sudah membayangkan akan dapat sekantung perhiasan.
Tiba-tiba Pong teringat sesuatu.
Jika ia tinggal di istana mutiara, siapa yang akan merawat ayah ibunya?
Pong menjadi sangat bingung.
Mana yang harus ia pilih?
Tinggal di Istana Mutiara atau pulang ke rumah?
Pong yang baik hati tentu saja tak akan tega menelantarkan ayah ibunya yang sudah sangat tua.
Maka dengan sopan Pong menolak permintaan Raja Ikan.
Pong kembali ke rumah ayah ibunya di desa nelayan.
Namun ketika sampai di rumah, Pong terkejut.
Karena di sana sudah menunggu Raja Ikan.
“Aku tadi hanya ingin mengujimu.”
“Apa kamu lebih sayang harta atau ayah ibumu,” kata Raja Ikan.
“Ternyata kamu sangat menyayangi ayah ibumu, maka aku berikan sekantung uang emas ini untukmu.”
Alhamdulillah, Pong bahagia.
Ternyata Allah memberikan balasan atas kebaikan Pong selama ini kepada ayah ibunya.
- Judul Buku: Dongeng Buah Hati: Pong Anak Nelayan
- Info Pemesanan: Telp/WA/SMS: 0815 6148 165
- ISBN: 979-3664-10-X
- Penulis: Kak Nurul Ihsan
- Penyunting: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrator: Norma
- Desainer dan layouter: Herlan Ahmad
- Penerbit: Syaamil Kid, Bandung
- Tanggal Terbit: Agustus, 2004
- Jumlah Halaman: 27 halaman
- Jenis Cover: Soft Cover
- Dimensi (L x P): 21,5 x 15 cm
- Kategori: buku anak
- Teks Bahasa: Indonesia
- Supported Conten by: Studio Creative Business Media