Aji Saka dan Raksasa Pemakan Manusia

Loading

Prabu Dewata Cengkar Raja Jahat yang Suka Makan Daging Manusia

Oleh: Kak Nurul Ihsan

download ebook anak printable pdf

Download Ebook Anak: 101 Cerita Nusantara
Download full ebook PDF “101 Cerita Nusantara” karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi.

Prabu Dewata Cengkar, Raja Jahat yang Suka Makan Daging Manusia

Ada kerajaan Medang Kamulan yang dipimpin oleh Prabu Dewata Cengkar, seorang Raja yang sangat jahat dan suka memakan daging manusia.

Tidak ada seorang pun yang berani menentang keinginan Prabu Dewata Cengkar.

Kemudian berita tentang kerajaan Medang Kamulan sampai di telinga Aji Saka, seorang sakti yang memiliki dua pengawal setianya.

Kemudian Aji Saka ditemani Dora dan Sembada pergi ke Medang Kamulan untuk menolong rakyat di sana melawan Prabu Dewata Cengkar.

Sebelum tiba di Medang Kamulan, mereka singgah di pegunungan Kendeng.

Di sana Aji Saka berpesan kepada Sembada agar menjaga kerisnya dan jangan memberikan kepada siapapun.

Selanjutnya Aji Saka dan Dora melanjutkan perjalanannya melawan Prabu Dewata Cengkar.

Baca, download, dan print konten ebook anak bergambar di elibrary.id dengan donasi sesuai kemampuan.
Baca, download, dan print konten ebook anak bergambar di elibrary.id dengan donasi sesuai kemampuan.

Aji Saka Berhasil Mengalahkan Dewata Cengkar dengan Melilitnya Pakai Kain

Dalam pertempuran sengit, Aji Saka berhasil mengalahkan Dewata Cengkar dengan melilitnya pakai kain.

Aji Saka pun kemudian dinobatkan sebagai raja.

Suatu hari, Aji Saka teringat akan kerisnya.

Aji Saka pun meminta Dora untuk mengambil keris yang berada di tangan Sembada di Pegunungan Kendeng.

Dora pun pergi ke pegunungan Kendeng menemui Sembada.

Baca juga:  101 Cerita Rakyat Nusantara dari Provinsi Jawa Timur | Patung Sang Raden | Raden Situbondo | E268.62

Download Full Ebook Karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)

1001 Cerita Dongeng Bergambar
Download Paket 1001 Cerita Dongeng Bergambar karya Kak Nurul Ihsan dengan donasi. WA. 08156148165.

Pertarungan Dora dan Sembada Demi Menjaga Keris Milik Aji Saka

Akan tetapi Sembada menolak untuk memberikan keris itu.

Sembada masih ingat pesan Aji Saka untuk tetap menjaga keris pusaka itu, sampai Aji Saka sendiri yang datang mengambilnya. 

Akhirnya, dengan berat hati Dora dan Sembada bertarung untuk melaksanakan amanat yang telah diembannya.’

Karena tak kunjung datang, Aji Saka kemudian menyusul Dora ke pegunungan Kendeng.

Betapa terkejutnya Aji Saka melihat dua orang kepercayaannya, Dora dan Sembada, sudah tewas.

Rupanya mereka bertarung sampai mati demi memegang amanat yang telah mereka emban.

Asal Mula Huruf Carakan Untuk Mengenang Kesetiaan Dora dan Sembada
Dora dan Sembada bertarung sampai meninggal demi menjaga keris milik Aji Saka

Asal Mula Huruf Carakan Untuk Mengenang Kesetiaan Dora dan Sembada

Aji Saka baru teringat akan pesan yang pernah ia sampaikan kepada Sembada untuk tidak memberikan keris itu kepada siapa pun.

Aji Saka merasa bersalah kepada keduanya.

Untuk mengabadikan kesetiaan kedua pengawalnya, Aji Saka menulis huruf-huruf di sebuah batu yang kemudian dikenal dengan nama Carakan.

(Cerita Rakyat Provinsi Jawa Tengah)

Pesan Moral
Kesetiaan adalah suatu sikap mulia seorang kesatria.

Prabu Dewata Cengkar Raja Jahat yang Suka Makan Daging Manusia
Pertarungan sengit antara Aji Saka dan prabu dewata cengkar Raksasa Pemakan Manusia

Prabu Dewata Cengkar, the Evil King who Likes to Eat Human Flesh

There is the Medang Kamulan kingdom which is led by Prabu Dewata Cengkar, a king who is very evil and likes to eat human flesh.

No one dared to go against King Dewata Cengkar’s wishes.

Then news about the Medang Kamulan kingdom reached Aji Saka, a powerful magician who had two loyal bodyguards.

Then Aji Saka accompanied by Dora and Sembada went to Medang Kamulan to help the people there against King Dewata Cengkar.

Before arriving at Medang Kamulan, they stopped at the Kendeng mountains.

There Aji Saka advised Sembada to take care of his keris and not give it to anyone.

Then Aji Saka and Dora continued their journey against King Dewata Cengkar.

Aji Saka Succeeds in Defeating Dewata Cengkar by Wrapping Him in a Cloth

In a fierce battle, Aji Saka managed to defeat Dewata Cengkar by wrapping him in a cloth.

Aji Saka was then crowned king.

One day, Aji Saka remembered his keris.

Aji Saka also asked Dora to take the keris that was in Sembada’s hand in the Kendeng Mountains.

Dora went to the Kendeng mountains to meet Sembada.

Baca juga:  Dua Gadis Beribu Seekor Kucing (Cerita Rakyat Provinsi Jambi)

The Battle of Dora and Sembada to Protect Aji Saka’s Keris

However, Sembada refused to give the keris.

Sembada still remembers Aji Saka’s message to keep guard over the heirloom keris, until Aji Saka himself comes to pick it up.

Finally, it is with a heavy heart that Dora and Sembada fight to carry out the mandate they have been given.’

Because he never came, Aji Saka then followed Dora to the Kendeng mountains.

How shocked Aji Saka was to see that two of his confidants, Dora and Sembada, had died.

Apparently they fought to the death for the sake of holding the mandate they had carried out.

The Origin of the Letter Way To Remember Dora and Sembada’s Loyalty

Aji Saka just remembered the message he had conveyed to Sembada not to give the keris to anyone.

Aji Saka felt guilty for both of them.

To perpetuate the loyalty of his two bodyguards, Aji Saka wrote letters on a stone which became known as Carakan.

(Folklore of Central Java Province)

Moral message
Loyalty is a noble attitude of a knight.

Download Ebook Cover Buku 101 Cerita Nusantara
Cover Buku 101 Cerita Nusantara

Dongeng tidak saja memberikan hiburan bagi anak-anak.

Melalui dongeng anak bisa juga meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan seni serta mengolah imajinasi.

Selain itu lewat dongeng anak bisa mengenal nilai-nilai moral dan hati nurani yang terselip di balik pesan cerita.

Dongeng tidak saja memberikan hiburan bagi anak-anak.

Melalui dongeng anak bisa juga meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan seni serta mengolah imajinasi.

Selain itu lewat dongeng anak bisa mengenal nilai-nilai moral dan hati nurani yang terselip di balik pesan cerita.

Disadari atau tidak dongeng bisa merasang anak belajar dan bisa tergugah menjadi gemar membaca dan mencintai buku.

Bahkan tidak sedikit anak cerdas yang minat bacanya dimulai dari menyimak buku-buku fiksi dan dongeng.

Dari sisi bahasa, melalui dongeng pun anak dikenalkan pada berbagai ragam kosakata.

Pengayaan pada kosakata pun secara otomatis akan menambah perbendaharaan kata anak.

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari suguhan dongeng untuk anak.

Seperti yang disebutkan dalam pembukaan buku 101 Cerita Nusantara.

Di antaranya, lewat dongeng, rasa empati anak Anda pada para tokoh dalam cerita bisa terbangun.

Selain itu lewat dongeng, kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial anak bisa terasah.

Baca juga:  Puteri Ikan (Dongeng Sumatera Utara)

Buku 101 Cerita Nusantara mencoba mengumpulkan kembali ingatan orang tua akan kekayaan cerita-cerita yang tersebar di bumi Indonesia.

Timun Mas dari Jogjakarta, Si Lebai Malang dan Maling Kundang dari Sumatera Barat, Si Pitung Jago Betawi, Pangeran Naga dan Buaya dari Kalimantan Tengah, serta masih banyak lagi dongeng bisa Anda temukan dalam buku ini.

Buku penuh warna dengan ilustrasi gambar yang memikat ini akan mendampingi aneka kisah yang berupa fabel, legenda, epos, mitos, dan sejarah.

Semua kisah-kisah ini bisa Anda sampaikan pada buah hati Anda sebagai pengantar tidur dan untuk membangun kedekatan dengan anak.

Dalam setiap dongeng dalam buku yang disusun oleh Tim Optima ini selalu diakhiri dengan pesan moral, sehingga anak akan lebih mudah mengenali apa pesan yang terkandung dalam kisah.

Perjumpaan dengan aneka karakter manusia dan binatang dalam dongeng pun sangat mengasyikkan.

Sebab hal-hal di luar akal sehat seperti keajaiban alam dan mukjizat bisa mengasah keyakinan dan imajinasi anak.

Tentu saja dengan pesan moral yang mudah ditangkap, misalnya kejadian yang luar biasa itu hanya bisa terjadi atas seizin Tuhan Yang Maha Esa. 

Sembari membacakan dongeng orang tua bisa kembali mengingat kisah-kisah yang mungkin belum pernah ia jumpai.

101 dongeng dalam buku yang diterbitkan Transmedia ini dituliskan dalam bentuk cerita-cerita pendek.

Keistimewaan dan Manfaat Buku 101 Cerita Nusantara:

  • Efektif untuk metode pembelajaran buah hati Anda.
  • Menanamkan sejak dini kepada buah hati Anda nilai-nilai keteladanan, moralitas, hati nurani, dan budi pekerti.
  • Memuat 101 cerita pilihan dari 34 Provinsi di Indonesia yang dikemas secara singkat, sederhana, atraktif, dan fantastis.
  • Dilengkapi dengan ilustrasi yang menawan.
  • Di akhir setiap cerita dilengkapi dengan pesan moral untuk membantu buah hati Anda memetik nilai-nilai keteladanan dan hikmah.
  • Meningkatkan apresiasi buah hati Anda terhadap nilai sastra dan seni.
  • Memberikan buah hati Anda hiburan.
  • Menumbuhkan minat baca buah hati Anda.
  • Membangun rasa empati buah hati Anda pada para tokoh dalam cerita.
  • Mengasah kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial buah hati Anda.
  • Mengasah kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial buah hati Anda.
  • Menjalin kedekatan Anda dengan buah hati Anda.
  • Membantu buah hati Anda mencintai buku, sekaligus menjadikannya teman bermain.

Download 10 Ribu Halaman Ebook Legal dan Printable dengan Donasi
Download 400 ebook Pustaka Digital Anak dan Keluarga printable karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!