Enrico Fermi, Tokoh Pembuka Abad Nuklir

Loading

Enrico Fermi adalah fisikawan berkebangsaan Amerika Serikat yang berasal dari Italia.

Fermi merupakan salah satu ilmuwan yang membangun abad nuklir lewat karya-karyanya di bidang fisika.

Fermi lahir di Roma pada 29 September 1901 dan wafat pada18 November 1954 di Chicago, Amerika Serikat.

Profesor Muda

Enrico Fermi adalah sarjana fisika Italia.

Pada usia dua puluh enam tahun, dia sudah meraih gelar profesor penuh di Universitas Roma.

Pada tahun 1926, Fermi mengembangkan sebuah cara untuk menjelaskan perilaku statistik partikel yang dikenal dengan sebutan statistik Fermi-Dirac.

Statistik ini menerangkan tingkah laku penyatuan partikel dalam jumlah besar yang terpisah-pisah.

Partikel-partikel yang mengikuti statistik ini disebut fermion.

Baca juga:  Gajah Mada Patih yang Menyatukan Nusantara

Teori Peluruhan Beta

Pada tahun 1934, Fermi mengembangkan teori peluruhan beta, yaitu terpancarnya elektron atau positron dari inti atom.

Fermi menjelaskan bahwa ada interaksi lemah yang bekerja dalam inti atom yang menyebabkan peluruhan beta terjadi.

Dua hal ini merupakan topik penting dalam bidang fisika modern.

Tentu saja, penemuan Fermi ini membuatnya menjadi salah satu fisikawan yang diakui dunia.

Meraih Nobel Fisika

Pada tahun 1932, seorang fisikawan Inggris bernama James Chadwick menemukan partikel subatomis yang disebut neutron.

Fermi meneruskan penemuan Chadwick ini dengan meneliti tentang penyerapan neutron.

Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa atom-atom yang dihasilkan dari pengubahan nuklir seperti ini mengandung radio aktif.

Baca juga:  Gustave Eiffel Perancang Menara Eiffel yang Indah

Penemuan ini sangat penting dalam pembanguan reaktor nuklir.

Berkat penemuan ini, Fermi dianugerahi hadiah Nobel untuk bidang fisika pada tahun 1938.

Pindah ke Amerika Serikat

Pada saat yang sama, Italia dikuasai oleh Mussolini yang bersikap fasis.

Pemerintah Italia di bawah Mussolini bersikap keras terhadap orang Yahudi.

Hal ini mengkhawatirkan Fermi yang istrinya seorang Yahudi.

Maka, setelah menerima hadiah Nobel di Stockholm, Swedia pada bulan Desember 1938, Fermi tidak kembali ke Italia.

Dia dan istrinya melarikan diri ke Amerika Serikat.

Negara ini tentu saja senang menerima salah seorang fisikawan besar dunia.

Fermi resmi menjadi warga AS pada tahun 1944.

(www.ebookanak.com)

Kontributor:

  • Penulis: Mitha Yanuarti
  • Ilustrator: Inner child
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Oase (Bandung, Indonesia)
  • Copyright: Nurul Ihsan/cbmagency.com
Baca juga:  Abbas bin Abdul Muthalib Sang Perantara Doa
jasa penerbitan buku online dan offline.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!