Kolobok Si Adonan Roti yang Suka Berpetualang (Dongeng dari Rusia)

Loading

Pada suatu hari di sebuah desa kecil di Rusia, seorang nenek yang baik hati membuat adonan roti.

Ketika selesai, ia membentuk adonan itu menjadi bola kecil dan memasukkannya ke dalam oven.

Tapi tiba-tiba, bola adonan itu berbicara, “Jangan panggang aku, nenek! Aku akan menjadi Kolobok, dan aku akan pergi menjelajah dunia.”

Nenek itu terkejut mendengar bola adonan bicara, tetapi ia memutuskan untuk membiarkannya pergi.

Bola adonan itu berguling keluar dari rumah nenek dan mulai berkeliling desa.

Saat Kolobok berjalan-jalan, ia bertemu dengan seekor kelinci.

“Hai, Kolobok! Aku ingin memakanmu!” kata kelinci itu dengan lapar.

Tetapi Kolobok menjawab dengan ceria, “Tidak, tidak, aku berjalan dan berjalan, dan tidak bisa ditangkap!”

Baca juga:  Apakah Arti Sifat Muridan Bagi Allah?

Kolobok terus berguling, dan tidak lama kemudian, ia bertemu dengan serigala.

“Hai, Kolobok! Aku ingin memakanmu!” seru serigala itu.

Namun, Kolobok dengan penuh percaya diri menjawab, “Tidak, tidak, aku berjalan dan berjalan, dan tidak bisa ditangkap!”

Kolobok terus berkeliling, dan kali ini ia bertemu dengan beruang.

“Hai, Kolobok! Aku ingin memakanmu!” kata beruang itu.

Tetapi Kolobok tetap ceria, “Tidak, tidak, aku berjalan dan berjalan, dan tidak bisa ditangkap!”

Kolobok melanjutkan perjalanannya, dan akhirnya ia bertemu dengan rubah yang licik.

“Hai, Kolobok! Aku ingin memakanmu!” kata rubah itu dengan licik.

Kolobok yang cerdik mengatakan, “Oh, Rubah, aku tidak enak dimakan. Aku berisi tepung yang manis dan empuk. Tapi jika kau ingin mencoba, kamu harus menutup matamu terlebih dahulu.”

Baca juga:  Cerita Rakyat Sumatera Selatan: Cendawan Emas

Rubah yang tergoda dengan janji manis itu menutup matanya.

Namun, saat ia membuka matanya lagi, Kolobok sudah berguling jauh dari sana.

Kolobok terus berjalan, dan tidak lama kemudian ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang sedang bermain di tepi sungai.

Anak laki-laki itu merasa lapar dan senang melihat Kolobok.

“Hai, Kolobok! Aku ingin memakanmu!” seru anak laki-laki itu.

Kolobok menjawab, “Tidak, tidak, aku berjalan dan berjalan, dan tidak bisa ditangkap! Tetapi aku bisa memberikanmu kelezatan lain.”

Kolobok melantunkan sebuah lagu yang ceria, dan anak laki-laki itu sangat senang mendengarnya.

Kolobok pun meluncur ke dalam mulut anak laki-laki dengan suka cita.

Baca juga:  Menikah Dengan Kura-kura yang Baik Hati

Pesan Moral

Dan begitulah akhir dari petualangan Kolobok, bola adonan yang ceria. Meskipun ia akhirnya dimakan, Kolobok berhasil menghibur dan memberikan kegembiraan kepada anak laki-laki dan semua yang ia temui dalam perjalanannya.

error: Content is protected !!