Profil Nabi Nuh AS: Lahir, Usia, Wafat, Keluarga, Keistimewaan, dan Mukjizat

Loading

ilustrasi seri mengenal islam sejak usia dini mengenal nabi dan rasul, Apa yang Diserukan Nabi Nuh pada Umatnya Saat Banjir Besar Tiba
  • Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
  • Garis Keturunan: 
    • Adam As.
    • Syits
    • Anusy 
    • Qinan 
    • Mihlail  
    • Yarid
    • Idris As. 
    • Matusyalih 
    • Lamak 
    • Nuh As.
  • Usia: 950 tahun.
  • Periode sejarah: 3993-3043 SM.
  • Tempat tinggal: di wilayah Selatan Irak modern.
  • Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
  • Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
  • Tempat wafat: Mekkah.
  • Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.
  • Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 43 kali.
  • Mukjizat dan Keistimewaan Nabi Nuh Alaihissalam.
    • Nabi Nuh mendapatkan mukjizat dari Allah SWT berupa keselamatan dari adanya banjir bandang sebagai bentuk azab dari Allah SWT bagi kaum Nabi Nuh yang mengingkari ajaran-ajaran yang dibawa oleh beliau waktu itu, di mana sebagian besar manusia binasa dan musnah dalam peristiwa tersebut, sementara Nabi Nuh dan pengikutnya yang setia bersama para binatang selamat di dalam bahtera yang mereka buat.
    • Kebijaksanaan dan Kesabaran: Nabi Nuh dikenal sebagai seorang yang bijaksana dan sabar. Meskipun umatnya mendustakan dan menentang ajarannya, ia tetap sabar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Ia terus berusaha untuk membimbing dan mengajak umatnya kembali kepada Allah.
    • Keteguhan dan Ketabahan: Nabi Nuh menunjukkan keteguhan dan ketabahan yang luar biasa dalam menyampaikan dakwahnya. Ia tetap teguh dalam keyakinannya dan tidak goyah meskipun umatnya berbagai cara untuk menghentikan dakwahnya.
    • Perjuangan yang Panjang: Nabi Nuh diutus oleh Allah untuk memberi peringatan kepada umatnya yang telah menyimpang dari jalan yang benar. Ia melakukan dakwah selama lebih dari 950 tahun, dengan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa.
    • Pembangunan Bahtera: Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk membangun bahtera yang besar dan kuat untuk menyelamatkan dirinya dan sedikit umat yang beriman dari banjir besar yang akan datang. Kepatuhan dan kesungguhan Nabi Nuh dalam membangun bahtera ini menunjukkan ketundukan dan kepatuhan yang tinggi kepada perintah Allah.
    • Doa dan Perlindungan Keluarga: Nabi Nuh berdoa kepada Allah untuk melindungi keluarganya dari kebinasaan akibat banjir besar. Allah mengabulkan doanya dan melindungi keluarganya, termasuk istri dan anak-anaknya yang beriman.
Baca juga:  Cerita Rakyat Nusantara Nanggroe Aceh Darussalam; Tujuh Anak yang Berbakti: Meeting Grandma Giant
error: Content is protected !!