Nabi Ilyas dan Makanan di Rumah Kosong
- Updated: Februari 12, 2024
Kaum Bani Israel kembali berada dalam kesesatan.
Kaum Bani Israel telah melupakan ajaran Nabi Musa as dan mulai kembali menyembah berhala yang bernama Ba`al dari orang Phunicia.
Allah SWT kemudian mengutus seorang nabi yang bernama Ilyas.
Nabi Ilyas as merupakan keturunan dari Nabi Harun as yang keempat.
Nabi Ilyas as senantiasa menyeru umatnya untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan sesembahan selain Allah SWT.
Namun, kaumnya tetap tidak mau mendengarkan seruan Nabi Ilyas as.
Nabi Ilyas as terus-menerus berusaha menyadarkan kaumnya dari kesesatan.
Namun, kaum Nabi Ilyas as tetap keras kepala.
Kaum Nabi Ilyas as malah mengejar-ngejar Nabi Ilyas as untuk dibunuh.
Nabi Ilyas as pun bersembunyi dan berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah yang lain.
Nabi Ilyas as mencari rumah kosong yang dapat dia tempati.
Dengan kekuasaan Allah SWT, setiap rumah yang Nabi Ilyas as masuki selalu tersedia makanan.
Orang-orang yang mengejar Nabi Ilyas as pun mengetahui hal itu.
Jika mereka memperoleh makanan di sebuah rumah, mereka yakin rumah tersebut pernah dimasuki Nabi Ilyas as.
Pada suatu hari, Nabi Ilyas as memasuki sebuah rumah.
Di rumah itu, Nabi Ilyas as menjumpai seorang anak laki-laki bernama Ilyasa.
Kemudian, anak itu diangkat menjadi anak Nabi Ilyas as dan selalu dibawa ke mana pun dia pergi.
QS. As Shaffat: 123-132
Kontributor:
- Penulis: Rani Yulianti
- Penyunting: Nurul Ihsan
- Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
- Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
- Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)