Nabi Musa dan Orang Tua yang Meninggal
- Updated: Januari 15, 2024
Terdengar teriakan dari arah perbatasan kampung.
“Ada mayat! Ada mayat!”
Orang-orang yang mendengar teriakan tersebut segera datang ke arah sumber suara.
Mereka sangat kaget melihat mayat orang tua tergeletak di perbatasan dua kampung.
Bisik-bisik segera terdengar di antara mereka.
Mayat orang yang meninggal itu semasa hidupnya orang yang kaya dan terpandang.
Mereka pun penasaran ingin tahu siapa yang telah membunuh orang tua tersebut.
Terjadi keributan di antara orang-orang kampung.
Mereka saling menuduh satu sama lain.
Kemudian, salah seorang dari mereka mengusulkan untuk menemui Nabi Musa as agar persoalan tersebut dapat segera diselesaikan.
Orang-orang kampung pun mendatangi Nabi Musa as.
“Hai, Musa, orang tuaku telah mati. Mayatnya ditemukan di perbatasan kampung,” seru anak orang tua yang meninggal itu.
“Aku ingin tahu siapa yang telah membunuhnya?” tanya anaknya orang tua yang meninggal itu.
“Baiklah, aku berlindung kepada Allah. Aku akan mencoba mencari jawabannya,” ucap Nabi Musa as.
“Aku kira orang tuaku telah dibunuh oleh perampok ketika akan pulang dari kota,” kata anak orang tua yang meninggal itu menebak-nebak.
“Mengapa engkau beranggapan seperti itu?” tanya Nabi Musa as kepada anak orang tua yang meninggal itu.
“Karena mayatnya ditemukan di perbatasan dua kampung,” jawab anak orang tua yang meninggal itu lagi dengan nada meyakinkan.
“Jika kalian ingin tahu siapa pembunuh orang tua itu, aku perintahkan kalian menyembelih seekor sapi betina,” suruh Nabi Musa as kepada orang-orang kampung itu.
QS. Al Baqarah: 67-73
Kontributor:
- Penulis: Rani Yulianti
- Penyunting: Nurul Ihsan
- Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
- Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
- Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)