Mengapa Pesawat Terbang Bisa Terbang di Udara?

Loading

ilustrasi seri belajar islam sejak usia dini ayo belajar manasik haji, Ayah Bunda Pergi Ibadah Haji Naik Pesawat Terbang

Secara logika, semua benda yang lebih berat dari udara akan jatuh.

Buah yang jatuh dari pohonnya ataupun kamu yang jatuh dari sepeda.

Semua ini terjadi karena kamu maupun buah tersebut lebih berat dari udara.

Hal ini sesuai dengan hukum gaya gravitasi.

Lalu bagaimana pesawat yang terbuat dari besi yang sangat berat itu bisa terbang?

Pesawat komersial seperti Boeing 777 memiliki berat bersih berkisar 134,8 ton hingga 167,8 ton.

Jika ditambah bahan bakar, bagasi, penumpang dan hal lainnya yang dibutuhkan, berat pesawat bisa sampai 351,5 ton.

Lalu dengan beban dan bobot seperti itu, bagaimana mungkin pesawat bisa terbang ya?

Untuk bisa terbang dan mengudara, pesawat melibatkan 4 macam gaya, yaitu:

Baca juga:  Ternyata Hewan Rayap yang Pertama Kali Mengetahui Kematian Nabi Sulaiman

(1) Gaya Angkat (Lift) yang mengangkat pesawat ke atas,

(2) Gaya Gravitasi, yang menciptakan bobot dan membuat pesawat tetap di tanah,

(3) Gaya Hambat (Drag) yang menghambat pesawat untuk maju ke depan, dan

(4) Gaya Dorong (Thrust) yang dihasilkan dari mesin pesawat yang membuat pesawat dapat maju.

Pesawat yang berdiam diri atau yang sedang terparkir di bandara dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya dari berbagai arah yang tercipta dari molekul-molekul udara.

Kemudian, untuk bisa terbang pesawat membutuhkan Gaya Angkat (Lift) yang lebih besar dari Gaya gravitasi.  

Gaya dorong (Thrust) pesawat yang dihasilkan oleh mesin pesawat, yang membuat pesawat melaju dengan kecepatan tertentu.

Baca juga:  Ensiklopedia Binatang Pemecah Rekor: Albatros Burung Bersayap Terpanjang di Dunia

Hal ini menghasilkan gaya Aerodinamik pada sayap.

Bentuk sayap yang agak melengkung atau Aerofoil, memungkinkan bagian bawah pesawat terkena gaya lebih besar dari pada bagian atas pesawat, karena adanya aliran udara dengan kecepatan berbeda di bagian atas dan bawah pesawat.

Hal ini mengacu pada hukum Newton III, tentang aksi dan reaksi.

Aliran udara yang melewati sayap yang melengkung membuat udara terdorong ke bawah yang menimbulkan reaksi daya dorong ke atas dengan besar yang sama besar.

  • Sumber diolah dari: www.akupaham.com
  • Editor: Kak Nurul Ihsan
  • Gambar: www.ebookanak.com

Cloud Hosting Partner:

Jasa Penerbitan Buku
Naskah/Ilustrasi/Komik/Layout Desain/Cetak
WA: 0815 6148 165
Telp: (022) 87824898
e-mail: cbmagency25@gmail.com
Jl. Raden Mochtar III, No. 126, Sindanglaya,
Bandung, Jawa Barat 40195

Baca juga:  Menyetrika Pakaian Agar Menjadi Rapi
jasa ilustrasi, komik, layout/setting, dan desain grafis.

Kak Nurul Ihsan adalah Inisiator Gerakan Indonesia Cerdas Literasi, Ketua Yayasan Sebaca Indonesia, Founder www.ebookanak.com, owner jasa penerbitan buku CBM Studio, serta Kreator 500 buku anak yang sudah aktif berkarya sejak 1991 hingga sekarang.

Loading

error: Content is protected !!