Burung Kori Bustard, Burung Terberat di Dunia

Loading

Burung Kori Bustard, Burung Terberat di Dunia
  • DOWNLOAD FULL EBOOK
  • Karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)
  • Dengan Donasi
  • WA: 08156148165

Download Ebook 4100 Fakta paling Top tentang Hewan
Download Full Ebook “4100 Fakta paling Top tentang Hewan” karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi. WA 08156148165

  • Burung kori bustard, burung terberat di dunia, di antara semua burung yang bisa terbang.
  • Burung kori bustard suka mencari makan di padang rumput bersama hewan-hewan lain, seperti kijang atau rusa.
  • Burung kori bustard pemakan segala (omnivora), tapi ia lebih suka makan hewan-hewan kecil seperti, serangga, kadal, dan juga tanaman.
  • Seperti burung unta, burung kori bustard biasa bertelur di atas tanah.
  • Burung kori bustard betina bisa tahan tidak makan beberapa hari, jika ia sedang mengerami telurnya.
  • Ada dua jenis burung kori bustard, yaitu burung kori bustard dan burung kori bustard besar (otis tarda).
  • Burung kori bustard jantan memiliki panjang 110 cm, tinggi 60 – 90 cm, lebar sayap jika dibentangkan sekitar 230 – 275 cm.
  • Bobot burung kori bustard sekitar 12-42 kg.
  • Selama hidupnya, burung kori bustard jantan memiliki banyak pasangan.
  • Agar kelihatan besar dan menakutkan lawan, burung kori bustard akan mengepakkan sayap sampai mengembang dan mengangkat bulu ekornya.
  • Dibanding dengan bangau Kanada, burung kori bustard memiliki kemampuan terbang lebih lama, meskipun tubuhnya begitu berat.
  • Burung kori bustard hanya bisa terbang terbatas jika ia merasa terancam.
  • Burung kori bustard merupakan hewan asli dan hanya ada di Afrika.
  • Burung kori bustard betina akan membangun sarang jika ia sudah siap bertelur.
  • Musuh burung kori bustard di antaranya serigala, hyena, singa, elang, macan tutul, kucing liar, dan manusia.
  • Jika ada bahaya mengancam, burung kori bustard lebih memilih untuk melarikan diri, dibandingkan terbang.
  • Burung kori bustard suka membersihkan bulu-bulunya dengan mandi pasir dan berjemur.
Baca juga:  Bekantan Kenapa Disebut Monyet Belanda?

(www.ebookanak.com)

Kontributor:

Penulis: Kak Nurul Ihsan

Penyunting: Kak Nurul Ihsan

Ilustrator: Aep Saepudin

Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi

Penerbit: Transmedia Pustaka (Jakarta, Indonesia)

  • Jasa pracetak penerbitan buku dan media promosi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!