Komik Adab Ketika Tertawa
- Updated: Juli 19, 2023
Daripada Aisyah ra., dia berkata: “Sekali pun aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berlebih-lebihan ketika tertawa hingga aku lihat anak lidahnya. Tertawa beliau hanya berupa senyuman.”
(HR. Bukhari Muslim)
Adab Tertawa dalam Islam
Tertawa dengan batas:
Dalam Islam, disarankan untuk tidak berlebihan dalam tertawa. Rasulullah Muhammad saw. bersabda, “Janganlah tertawa terlalu keras karena tertawa yang berlebihan mematikan hati.” Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan dan menghindari tertawa yang berlebihan atau berlebihan yang dapat merendahkan nilai-nilai agama atau menghilangkan kekhidmatan hati.
Menghindari tertawa yang mengejek atau mencela:
Islam mendorong untuk menghindari tertawa yang mengejek, mencela, atau merendahkan orang lain. Tertawa yang merugikan atau merendahkan martabat seseorang bertentangan dengan etika dan nilai-nilai Islam yang menghormati kesopanan dan martabat manusia.
Membawa kebahagiaan:
Islam mendorong kita untuk mencari kebahagiaan dalam hidup. Tertawa dalam suasana yang positif, seperti berbagi cerita lucu atau bersenang-senang dengan keluarga dan teman-teman, dapat membantu menciptakan suasana yang baik dan mempererat hubungan.
Membuat orang lain senang:
Rasulullah Muhammad saw. sering tersenyum dan tertawa dalam interaksi dengan orang lain. Tertawa dengan tujuan menghibur, membangkitkan semangat, atau membuat orang lain merasa senang adalah tindakan yang dianjurkan dalam Islam.
Menjaga etika dan sopan santun:
Meskipun tertawa diperbolehkan, Islam tetap menekankan pentingnya menjaga etika dan sopan santun dalam segala hal. Tertawa yang mengganggu ketertiban, melanggar norma sosial, atau melanggar batasan agama tidak dianjurkan dalam Islam.
Kontributor:
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi
- Desain layout: Yuyus Rusamsi
- Penerbit: Anak Kita (Jakarta, Indonesia) dan Edukid Distributors Sdn. Bhd. (Malaysia)
- Hak cipta/copy right: Nurul Ihsan/www.cbmagency.com