Nabi Nuh Ditertawakan Kaumnya Saat Membuat Perahu di Atas Bukit Padang Pasir
- Updated: September 13, 2024
Istri dan putra Nabi Nuh yang bernama Kan’an marah.
Mereka merasa Nabi Nuh telah mempermalukan keluarga mereka.
“Ayah membuat aku dan ibu malu! Berhentilah memusuhi berhala itu, agar kita bisa hidup tenang.”
Nabi Nuh menjadi sedih, Kan’an dan istrinya tidak mau beriman kepada Allah.
Suatu hari, datang Malaikat Jibril membawa butiran biji dari surga.
“Wahai Nuh, biji ini akan menjadi pohon raksasa bila ditanam.”
Apa yang dikatakan Jibril terbukti benar.
Ketika ditanam, pohon itu tumbuh menjadi pohon raksasa.
Dan selama pohon itu tumbuh, tidak ada seorang bayi pun lahir di tempat itu.
Atas perintah Allah, Nabi Nuh As dan pengikutnya kemudian membuat sebuah perahu yang sangat besar.
Melihat hal itu, para penyembah berhala mengejek dan menertawakan Nabi Nuh, “Lihat, apa yang dilakukan oleh Nuh dan pengikutnya. Mereka membuat perahu besar di atas bukit dan padang pasir. Mereka sudah gila. Hahaha….”
Kaum Nuh yang ingkar kemudian membuang kotoran yang menjijikkan ke perahu Nabi Nuh.
Namun mukjizat Allah terjadi.
Ketika seorang pincang dan berkulit borok terjatuh ke dalam kotoran itu, seketika itu pula penyakitnya sembuh.
Maka mereka pun mengambil kembali kotoran mereka dari perahu Nabi Nuh.
Supported by:
Nurul Ihsan
Penerbit Oase
(www.cbmagency.com)