Mencari Mutiara Kerang Biru

Loading

Pangeran Tengah bersifat tenang, tapi mudah menyerah.
Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah download-full-ebook-legal-orisinal-klik-di-sini.png

Raja Otto memiliki tiga putra yang gagah dan cerdas: Pangeran Sulung, Pangeran Tengah, dan Pangeran Bungsu.

Ketiganya memiliki sifat yang berbeda.

Pangeran Sulung berkemauan keras dan selalu ingin dituruti.

Pangeran Tengah bersifat tenang, tapi mudah menyerah.

Sedangkan Pangeran Bungsu pendiam dan berhati lembut.

Suatu hari, raja bermaksud menguji ketiga putranya.

Ia memberi mereka tantangan untuk menemukan mutiara kerang biru.

Mutiara jenis ini sangat berharga dan hanya ada di laut Sorgos yang dalam.

Yang pertama mencoba adalah Pangeran Sulung.

Dengan kemauan yang keras, Pangeran Sulung akhirnya berhasil menemukan kerang biru.

Pangeran Sulung mencoba segala hal agar kerang itu terbuka.

Tapi ia gagal.

Baca juga:  Cerita Rakyat Nusantara Nanggroe Aceh Darussalam; Tujuh Anak yang Berbakti: Disambut Nenek Raksasa

Semakin keras ia memaksa, semakin keras pula kerang itu menutup.

Pangeran Sulung sangat kesal.

Lalu, Pangeran Tengah mendapatkan giliran kedua.

Namun, begitu melihat laut Sorgos yang dalam, ia langsung menyerah dan pulang.

Tiba giliran Pangeran Bungsu.

Sebenarnya ia takut melihat dalamnya laut Sorgos.

Namun, ia memberanikan diri mencobanya.

Di tengah laut, ia bertemu seekor penyu.

Pangeran Bungsu bertanya apakah penyu itu bisa membantunya.

Penyu itu bersedia dan membawa Pangeran Bungsu ke dasar laut.

Pangeran Bungsu mengucapkan terima kasih atas bantuan si penyu.

Setelah mencari beberapa lama, Pangeran Bungsu akhirnya menemukan kerang biru.

Kerang itu begitu kokoh dan sulit dibuka.

Pangeran Bungsu yang berhati lembut tidak memaksanya.

Baca juga:  Ashabul Kahfi: Kisah 7 Pemuda Beriman Tertidur 309 Tahun: Pertemuan Enam Pembantu Raja

Ia menunggu kerang itu membuka sendiri.

Setelah sekian lama, kerang biru akhirnya membuka dan memberikan mutiaranya yang istimewa kepada Pangeran Bungsu.

Berkat kelembutan hatinya, ia berhasil menunaikan tugas dari Raja Otto. ***

(Tamat)

Pesan moral: Kelembutan hati seseorang bisa menjadi salah satu cara mengatasi masalah.

Kontributor:

  • Penulis: Mitha Yanuarti dan Kak Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Nonoy
  • Desainer dan layouter: Yuyus Rusamsi
  • Penerbit: Transmedia Pustaka, Jakarta, Indonesia
  • Copyright: Nurul Ihsan/cbmagency.com

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!