Tanjung Menangis (101 Cerita Nusantara dari Maluku)

Loading

Tanjung Menangis (Maluku) 101 Cerita Nusantara79

Tanjung Menangis (Maluku) 101 Cerita Nusantara80
Tanjung Menangis (Maluku) 101 Cerita Nusantara80

Oleh: Kak Nurul Ihsan

Dukung kami dengan donasi, infaq, sedekah jariyah, zakat, dan wakaf agar dapat terus update konten setiap hari di ebookanak.com dan elibrary.id.
Dukung kami dengan donasi, infaq, sedekah jariyah, zakat, dan wakaf agar dapat terus update konten setiap hari di ebookanak.com dan elibrary.id.

Dahulu kala terdapat kerajaan besar di Pulau Halmahera yang ditinggal wafat Rajanya.

Ia meninggalkan dua orang putra dan seorang putri.

Mereka bernama Putra Baginda Arif, Putra Baginda Binaut, dan Putri Baginda Nuri.

Putra Baginda Binaut ingin menjadi raja pengganti ayahnya.

Dengan imbalan jabatan dan harta, ia segera menyuruh Sang Patih menangkap Sri Baginda Ratu, Putra Baginda Arif, dan Putri Baginda Nuri.

Setelah ditangkap, mereka lalu dijebloskan di penjara bawah tanah.

Binaut memerintah kerajaan dengan semena-mena dan sangat menyengsarakan rakyat.

Untung sebuah pertolongan datang, seorang pelayan bernama Bijak melarikan diri dari kerajaan.

Ia membentuk pasukan untuk melawan raja Binaut.

Ia berhasil membebaskan Sri Baginda Ratu dan putra-putrinya.

Bersamaan itu, tiba-tiba bencana alam terjadi.

Sebuah gunung berapi di dekat kerajaan meletus amat dahsyat.

Lahar panas mengalir ke segala penjuru.

Istana Raja Binaut pun menjadi sasaran lahar panas.

Baca juga:  Jangan Makan dan Minum di Kamar Mandi

Anehnya, lahar seolah-olah mengejar ke manapun Raja Binaut lari.

Lahar panas mulai menjalar ke sekujur tubuhnya.

Di saat ajalnya tiba, ia baru teringat ibunya.

“Ampunilah aku, ibu! Aku sudah tidak kuat lagi menanggung penderitaan ini! Aku tidak akan mengkhianati ibu, kakak Arif, dan adik Nuri lagi. Maafkanlah aku! Ibu! Ibu!” teriak Binaut dengan kesakitan.

Namun teriakan itu hilang perlahan-lahan dan akhirnya ia meninggal.

Kemudian jasad Binaut terdampar di sebuah pantai.

Seketika tempat itu berubah menjadi sebuah Tanjung.

Konon, di tanjung itu sering terdengar orang menangis kesakitan seperti suara Binaut.

Kini tempat terdamparnya Binaut itu dinamakan Tanjung Menangis. ***

Pesan Moral:

Raihlah kekuasaan dan jabatan dengan cara baik dan beretika. Tidak boleh dengan cara licik.

Download Ebook Anak: 101 Cerita Nusantara
Download full ebook “101 Cerita Nusantara” karya Kak Nurul Ihsan dengan donasi.

Cape Crying (101 Archipelago Stories from Maluku)

Once upon a time there was a great kingdom on Halmahera Island whose King died.

Baca juga:  25 Keistimewaan Nabi Adam AS

He left two sons and a daughter.

They were named His Majesty’s Son Arif, His Majesty’s Son Binaut, and His Majesty’s daughter Nuri.

Baginda Binaut’s son wants to be king instead of his father.

In exchange for position and wealth, he immediately ordered the Patih to arrest His Majesty Ratu, His Majesty’s son Arif, and His Majesty’s daughter Nuri.

After being caught, they were then thrown into the dungeon.

Binaut ruled the kingdom arbitrarily and caused great suffering to the people.

Luckily a help came, a servant named Wise fled from the kingdom.

He formed an army to fight King Binaut.

He succeeded in freeing Sri Majesty the Queen and her sons and daughters.

At the same time, suddenly a natural disaster occurred.

A volcano near the kingdom erupted very violently.

Baca juga:  Hadis Bergambar untuk Anak: Bertakwa dan Bersilaturahim

Hot lava flowed in all directions.

King Binaut’s palace was also the target of hot lava.

Strangely, the lava seemed to chase wherever King Binaut ran.

Hot lava began to spread throughout his body.

When his death came, he remembered his mother.

“Forgive me, mother! I can no longer bear this suffering! I will never betray my mother, brother Arif and sister Nuri again. I’m sorry! Mother! Mother!” Binaut shouted in pain.

But the screams gradually disappeared and finally he died.

Then Binaut’s body washed up on a beach.

Instantly the place turned into a Cape.

It is said that at the cape people are often heard crying in pain like Binaut’s voice.

Now the place where Binaut was stranded is called Tanjung Menangis.

Moral message:

Achieve power and position in a good and ethical way. Not in a sneaky way.

Baca, download, dan print konten ebook anak bergambar di elibrary.id dengan donasi sesuai kemampuan.
Baca, download, dan print konten ebook anak bergambar di elibrary.id dengan donasi sesuai kemampuan.
error: Content is protected !!